Tim Kampanye Kedua Pasangan Optimistis Elektabilitas Makin Naik
Oleh
PRADIPTA PANDU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu Joko Widodo-Ma\'ruf Amin saat ini mengungguli pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Meski demikian, tim kampanye nasional kedua pasangan tersebut, optimistis elektabilitas capres-cawapres yang mereka dukung akan semakin naik seiring dengan kampanye yang mulai berjalan.
Usai Komisi Pemilihan Umum menetapkan pasangan capres-cawapres, beberapa lembaga survei mulai melalukan survei elektabilitas kedua pasangan, di antaranya Indikator Politik Indonesia dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
Berdasarkan survei dari Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Rabu (26/9/2018), pasangan Jokowi-Ma’ruf saat ini memiliki elektabilitas 57,7 persen, unggul atas pasangan Prabowo-Sandi yang memiliki elektabilitas 32,3 persen. Sementara 1 persen menjawab golput dan 9 persen lainnya memutuskan untuk tidak menjawab.
Dalam jawaban spontan, dukungan untuk Jokowi tercatat sebesar 46 persen dan Prabowo 22 persen. Pada jawaban spontan tersebut, baik dukungan untuk Jokowi maupun Prabowo mengalami peningkatan signifikan dan relatif berimbang. Pada survei Juli 2018, elektabilitas Jokowi pada pertanyaan spontan sebesar 40,6 persen, sedangkan Prabowo 13,9 persen.
Meski demikian, sekitar 25 persen pemilih menyatakan kemungkinan pilihannya tersebut masih dapat berubah. Adapun 74,3 persen lainnya menyatakan kecil dan sangat kecil kemungkinan mengubah pilihannya saat ini.
Survei tersebut dilakukan pada 1-6 September 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Populasi survei berasal dari 1.220 responden yang dipilih secara acak dengan usia 17 tahun/lebih atau sudah menikah. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Margin of error rata-rata dari survei ini lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sebelumnya, usai pendaftaran capres-cawapres pada awal Agustus lalu, LSI Denny JA juga telah merilis survei elektabilitas kedua pasangan. Survei dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden melalui wawancara tatap muka dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Dalam survei tersebut, elektabilitas Jokowi-Ma\'ruf mencapai 52,2 persen dan Prabowo-Sandi 29,5 persen. Adapun responden yang tidak menjawab sebanyak 18,3 persen.
Dari enam kantong pemilih yang dianggap penting, Jokowi-Ma\'ruf Amin unggul di lima kantong pemilih, antara lain pada pemilih Muslim, pemilih non-Muslim, masyarakat ekonomi rendah, perempuan, dan milenial. Sementara Prabowo-Sandiaga Uno hanya unggul di kantong pemilih kaum terpelajar.
Optimistis naik
Juru Bicara TKN Jokowi-Ma\'ruf Irma Chaniago di Rumah Cemara, Jakarta, Kamis (27/9/2018), optimistis elektabilitas Jokowi-Ma\'ruf masih bisa terus mengalami kenaikan. Hal ini menyusul deklarasi dukungan dari Yenny Wahid yang merupakan tokoh perempuan sekaligus putri kedua mantan Presiden RI Ke-4 Abdurrahman Wahid.
"Hasil survei dengan elektabilitas 57,7 persen tersebut dilakukan sebelum Yenny Wahid, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), kepala daerah, dan relawan lain bergabung. Setelah ada dukungan tersebut saya rasa elektabilitas Jokowi-Ma\'ruf bisa meraih 60 sampai 70 persen," tutur Irma.
Irma menjelaskan, beberapa cara yang akan dilakukan tim kampanye untuk menaikan elektabilitas Jokowi-Ma\'ruf yaitu dengan turun langsung mengkampanyekan hingga ke tingkat kecamatan. Selain itu, tim juga aman akan menjaga ritme sosialisasi di tingkat bawah secara masif dan menjaga agar berita SARA maupun hoaks tidak merajalela.
Sekretaris TKN Jokowi-Ma\'ruf Hasto Kristiyanto mengatakan, tim kampanye tidak akan berpuas diri terhadap hasil survei tersebut. Sebaliknya, tim kampanye akan menjadikan hasil survei tersebut sebagai energi penggerak untuk meningkatkan elektabilitas.
"Dengan survei yang positif menunjukkan apresiasi rakyat terhadap kepemimpinan Pak Jokowi. Rakyat juga terbukti tidak memberikan dukungan terhadap berbagai fitnah dan ujaran kebencian yang sering ditujukan ke kami," ujar Hasto.
Hasto menegaskan bahwa TKN Jokowi-Ma\'ruf akan terus mengedepankan model kampanye positif dengan mengandalkan rekam jejak, prestasi kongkrit bagi rakyat, dan kepemimpinan yang sederhana.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menyatakan elektabilitas Prabowo-Sandi masih dapat naik karena faktor citra personal Sandiaga. Menurut dia, kehadiran Sandiaga dinilai bisa merebut suara pemilih kalangan anak-anak muda atau milenial yang jumlahnya cukup signifikan.
Riza juga menilai Sandi sebagai sosok yang sederhana, rendah hati, dan memiliki kepedulian tinghi terhadap masyarakat meski tergolong pengusaha sukses. Sifat inilah yang diyakini Riza dapat menaikan elektabilitas dan meraih suara para pemilih di semua elemen masyarakat.