JAKARTA, KOMPAS — Gempa bumi susulan kembali terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah, pukul 17.22, dengan kekuatan magnitudo 7,7. Gempa pada kedalaman 10 kilometer tersebut berpusat di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam akun Twitter resminya sempat mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
Gempa pada pukul 17.22 ini merupakan gempa susulan setelah pukul 15.00 Wita gempa dirasakan pertama kali. Bahkan, berdasarkan keterangan Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, gempa di Donggala ini sudah memakan korban. Menurut Sutopo, laporan sementara menyebutkan ada satu orang yang dilaporkan meninggal dan 10 orang luka-luka karena tertimpa runtuhan bangunan.
”Evakuasi sedang dilakukan. Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan. Sebagian masyarakat masih berada di luar rumah karena gempa susulan masih terjadi,” katanya.
Pada pukul 17.14, BMKG melalui akun Twitter-nya juga kembali melaporkan terjadi gempa susulan berkekuatan M 6,1. Pusat gempa diperkirakan berada pada 58 kilometer timur laut Donggala. Namun, kali ini gempa tidak disertai dengan peringatan tsunami.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk warga yang tinggal di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat. Khusus untuk warga di Donggala bagian barat, BMKG mengeluarkan peringatan dengan status Siaga, yang berarti pemerintah daerah setempat diharap memperhatikan dan segera memerintahkan evakuasi warga.
Sementara untuk warga di Donggala bagian utara (Sulteng), Kota Palu bagian barat (Sulteng), dan Mamuju bagian utara (Sulbar), BMKG mengeluarkan status Waspada. Status Waspada berarti pemerintah daerah diharap memperhatikan dan segera mengarahkan warganya untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.