JAKARTA, KOMPAS – Kirab Obor Asian Para Games 2018 di Jakarta dijadikan momentum untuk Panitia Penyelenggara untuk meningkatkan kepedulian terhadap penyandang disabilitas.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (Inapgoc) Raja Sapta Oktohari pada konferensi pers tentang Kirab Obor di Jakarta pada Jumat (28/9/2018) sore. Ia berharap, masyarakat Indonesia semakin mempedulikan sesamanya yang difabel.
Mengusung tema “Menggelorakan Semangat Peduli Disabilitas”, Okto mengungkapkan bahwa pergelaran ajang olahraga penyandang disabilitas ini menjadikan Indonesia sebagai saksi dan pelaku sejarah. Ia meminta seluruh warga, terutama yang berada di Jakarta untuk turut membantu kesuksesan acara ini.
Menurut Okto, meskipun ajang ini akan berakhir pada 13 Oktober mendatang, perjuangan kehidupan yang dilalui oleh para penyandang disabilitas terus berlanjut. Perjalanan hidup ini yang diharapkan menjadi inspirasi untuk orang banyak dan menumbuhkan kepedulian terhadap difabel.
“Kami ingin ajang ini (Asian Para Games) dapat menjadi corong besar yang menyuarakan kepedulian terhadap saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” ungkapnya.
Rahmat Tri Yuniarto, Person in Charge (PIC) Kirab Obor Asian Para Games, mengatakan ada dua etape dalam acara ini. Pada etape pertama, obor akan dibawa oleh 24 orang yabg terdiri dari aparat negara, artis, dan atlet. Beberapa diantaranya adalah Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, mantan Judoka Indonesia Krisna Bayu, dan lain lain.
Rute etape pertama akan dimulai dari Balaikota DKI Jakarta sampai ke Bundaran HI. Di titik pemberhentian pertama itu, warga akan dihibur dengan panggung yang menampilkan pertunjukan tradisional khas Indonesia.
Setelah itu, obor akan diarak keliling Jakarta dengan menggunakan mobil. Obor diarak mulai dari Jl. Imam Bonjol, HOS Cokroaminoto, Jl. HR Rasuna Said, Kasablanka dan berputar di Jl. DR Sahardjo.
Kemudian, rombongan kirab obor akan melewati Jl Soepomo, Pancoran, Jl. Gatot Subroto, Semanggi, dan kemudian akan berhenti di Gedung DPR dan MPR. Obor tersebut lalu akan melanjutkan perjalanannya di titik akhir, yaitu gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Pemilihan titik berhenti di Gedung DPR/MPR karena gedung itu adalah simbol dari rumah rakyat. Asian Para Games merupakan pesta seluruh rakyat Indonesia yang diharapkan dapat memotivasi warga untuk semakin peduli terhadap kaum difabel," jelas Rahmat.
Rangkaian kirab obor Asian Para Games telah dimulai dengan pengambilan api obor di sumber api abadi Mrapen pada Rabu (5/9/2018) kemarin. Pengambilan dilakukan oleh Inapgoc.
Obor tersebut kemudian melewati beberapa kota di Indonesia. Kota pertama yang dikunjungi adalah Solo, Jawa Tengah. Kemudian, perjalanan obor melewati Ternate, Makassar, Bali, Pontianak, Medan, dan terakhir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung. (LORENZO ANUGRAH MAHARDHIKA TELLING)