PADANG PARIAMAN, KOMPAS - Wilayah Sumatera Barat waspada banjir, longsor, dan angin kencang dipicu hujan sedang hingga lebat. Apalagi saat ini, wilayah tersebut tengah memasuki fase puncak musim hujan. Pekan ini saja, longsor dan banjir melanda sejumlah wilayah, seperti Kabupaten Agam dan Kota Padang.
Hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi siang hingga sore di wilayah Padang, Padang Pariaman, Pariaman, Pesisir Selatan, Bukittinggi, Agam, serta sebagian Solok, Sijunjung, dan Dharmasraya.
“Bulan September ini, Sumbar mulai masuk fase puncak hujan dimana intesitas dan frekuensi curah hujan kian meningkat. Puncaknya sekitar November,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Minangkabau Yudha Nugraha di Padang Pariaman, Kamis (27/9/2018).
Oleh karena itu, masyarakat diimbau waspada banjir dan tanah longsor di daerah-daerah rawan. Selain itu, perlu waspada potensi angin kencang yang dapat menumbangkan pohon.
Material longsor yang membawa tanah dan kayu menutupi badan jalan kabupaten penghubung Nagari Malalak Barat dengan Malalak Utara, yang membuat jalan tak bisa dilintasi kendaraan.
Khusus longsor, masyarakat yang hendak melintas di Sumbar diimbau mewaspadai titik rawan longsor, seperti Lembah Anai, jalur penghubung Padang-Bukittinggi, Sitinjau Laut (Padang-Solok), Malalak (Padang-Agam-Bukittinggi), Palupuh (Sumbar-Sumatera Utara), dan Bungus (Padang-Pesisir Selatan).
Banjir-longsor
Data dan pantauan Kompas, sejak Senin-Kamis, longsor dan banjir melanda Sumbar. Senin lalu, longsor ada di empat titik di ruas jalan Cimpago Hulu Banda, Jorong Jalan Bantiang Selatan, Nagari Malalak, Kecamatan Malalak, 76 kilometer utara Kota Padang. Panjang material longsor antara 3-25 meter dan tinggi 2,5-10 meter.
Material longsor yang membawa tanah dan kayu menutupi badan jalan kabupaten penghubung Nagari Malalak Barat dengan Malalak Utara, yang membuat jalan tak bisa dilintasi kendaraan. “Masyarakat kami imbau lebih hati-hati karena cuaca ekstrem di Agam,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Agam, M Lutfi.
Di Padang, Rabu petang lalu banjir, longsor, dan pohon tumbang ada di sejumlah titik. Banjir melanda Kampung Jua di Kecamatan Lubuk Begalung dan Jondul Rawang di Padang Selatan. Banjir merendam ratusan rumah yang dihuni lebih dari seribu keluarga.
Adapun longsor terjadi di jalan baru dan jalan lama menuju Pantai Air Manis. Longsor di jalan lama Pantai Air Manis tepatnya di Kelurahan Mata Air, Padang Selatan membuat dinding dapur milik warga rusak. Adapun pohon tumbang di tiga titik Padang Selatan dan satu titik di Koto Tangah.
Pantauan Kompas banjir dengan ketinggian sekitar 1,5 meter yang melanda Jondul Rawang, Padang Selatan, telah surut pada Kamis, pukul 04.00 WIB. Meski demikian, hingga Kamis siang, sisa banjir seperti lumpur masih menggenangi sebagian rumah warga termasuk puskemas, kantor kelurahan, serta gedung sekolah.
“Selain rumah-rumah di sejumlah rukun warga milik 800 keluarga, fasilitas umum seperti puskemas dan kantor kami ikut terdampak banjir. Begitu juga gedung sekolah yakni SDN 33 dan SDN 42 Rawang Barat,” kata Sekretaris Lurah Jondul Rawang Ali Buzar Kamis siang.
Meski di landa banjir, sebagian besar warga Jondul Rawang sudah beraktivitas kembali setelah membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa banjir. Tetapi ada juga yang tidak beraktivitas karena sisa banjir yang cukup banyak.
Meski terdampak banjir, pelayanan di Kantor Kelurahan Jondul Rawang tetap dibuka. Adapun di Puskesmas Rawang, layanan masyarakat sementara dipindah ke Puskesmas Pembantu setempat. Adapun di sekolah, aktivitas belajar mengajar di sekolah yang terdampak juga dilaksanakan untuk kelas 5 dan kelas 6.
“Ruangan untuk kelas 1-4 tergenang air. Jadi tadi pagi, setelah gotong royong membersihkan sisa banjir, para siswa dipulangkan. Ada juga guru yang izin pulang karena harus membersihkan rumah. Sedangkan kelas 5-6, tetap belajar seperti biasa karena ruang kelas mereka berada di lantai dua,” kata Kepala SDN 33 Rawang Barat Zulfatmi.