logo Kompas.id
UtamaKelanjutan Tanggul Pesisir...
Iklan

Kelanjutan Tanggul Pesisir Mesti Dipikirkan

Pasca pencabutan izin prinsip dan izin pelaksanaan 13 pulau reklamasi, pemerintah perlu memikirkan kelanjutan pembangunan tanggul pesisir terutama untuk melibatkan swasta.

Oleh
Helena F Nababan/Irene Sarwindaningrum
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/h6d1A9QJIqouH6Lrk-SX3Wjv9ms=/1024x682/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2Fkompas_tark_28191673_89_0.jpeg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Lansekap Pulau C dan D di Teluk Jakarta, dipotret dari udara, Minggu (15/1/2017).

JAKARTA, KOMPAS - Setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencabut izin prinsip dan izin pelaksanaan 13 pulau reklamasi, pemerintah pusat mengkaji kembali konsep tanggul laut dalam Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (National Capital Integrated Coastal Development/NCICD). Salah satu yang perlu mendapatkan perhatian adalah persoalan pembangunan 120 km tanggul pesisir yang merupakan bagian NCICD.

Tanggul pesisir yang menjadi bagian Fase A NCICD mesti dituntaskan untuk menghadapi laju penurunan muka tanah terutama di pesisir pantau utara Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Penurunan laju muka tanah DKI Jakarta kini berkisar 7,5-10 cm per tahun. Jakarta juga menghadapi banjir rob yang berulang.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000