Mercedes Awali Infrastruktur Mobil Listrik di Parkir Mal
Oleh
·4 menit baca
Menghadapi era pasar mobil berteknologi plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), Mercedes-Benz Indonesia memperkenalkan fasilitas parkir khusus (privilege parking) yang menyediakan sarana pengisian baterai mobil EQ Power Charging yang pertama di area parkir P2 pusat perbelanjaan Plaza Indonesia, Jakarta, Senin (24/9/2018).
Fasilitas yang dilengkapi dua pengisi daya Wallbox 3.7 kW dengan koneksi Type 2 ini menawarkan empat ruang parkir bagi para pemilik Mercedes-Benz serta siap untuk memenuhi kebutuhan pengisian daya listrik produk Mercedes-Benz EQ Power.
Baik stasiun ini maupun yang akan dibangun di masa depan dirancang khusus untuk memungkinkan pengisian daya secara lebih cepat, aman dan nyaman bagi kendaraan Mercedes-Benz. Sebagai contoh, sebuah Mercedes-Benz E 350ePHEVmampu melakukan pengisian daya dari 20 persen hingga 100 persen dengan perkiraan waktu 1 jam 50 menit menggunakan pengisi daya Wallbox 3.7 kW secara gratis.
“Ini (Privilage Parking Plaza Indonesia) akan menjadi benchmark kita, jadi kalau memang responnya cukup baik, kita tentunya akan studi untuk menambah di lokasi lainnya. Sasaran kita memang di pusat-pusat keramaian atau perbelanjaan karena kita sadar betul bahwa tempat-tempat premium seperti ini adalah tempat di mana para pelanggan kita biasanya hang out atau melakukan aktivitas. Mereka bisa parkir kemudian kendaraannya plug-in, kemudian bisa beraktivitas dan saat pulang juga sudah ready untuk jalan,“ tutur Hari Arifianto, Deputy Director Marketing Communication PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI).
Konsep Parkir Hybrid
Konsep pelayanan yang ditawarkan Mercedes-Benz bukan hanya mobilnya yang hybrid, parkirannya juga hybrid. Hal ini dimaksudkan bahwa konsep privilage parking atau parkir khusus untuk para pemilik kendaraan Mercedes-Benz tahun berapapun diperbolehkandi sana.
“Intinya Mercedes-Benz ingin memutus rangkaian mana ayam mana telur duluan. Jadi sambil menyiapkan infrastrukturnya menunggu kendaraan hadir, tempatnya kita sediakan tetapi fungsionalitasnya ganda. Makanya ruang parkirnya ada empat slot tetapi charging-nya ada dua. Terutama di pusat-pusat perbelanjaan seperti ini kan sulit mencari slot parkir kosong, terutama saat akhir pekan, sehingga fasilitas ini tidak mubazir,” tambahnya.
Mercedes-Benz Indonesia menginvestasikan total Rp 800 juta untuk box EQ Power Charging (per unit EQ Power Charging bernilai Rp 18 juta), sewa tempat selama satu tahun, pajak, dan listrik di Privilage Parking Plaza Indonesia ini.
Rencana Penjualan
Saat ini, Mercedes-Benz tengah mempersiapkan diri untuk memulai penjualan kendaraan jenis EQ Power di tahun 2019 meskipun aturan insentif pajak dari pemerintah untuk mobil hybrid dan mobil listrik belum dikeluarkan. Sebelum penjualan dimulai, Mercedes-Benz akan memastikan bahwa EQ Power telah dikenal dengan baik oleh calon pelanggan dan jaringan dealer di Indonesia.
Hari memberikan estimasi penjualan produk kendaraan jenis plug-in hybrid di akhir semester satu, meski belum dapat diinformasikan saat ini karena banyak hal yang menjadi pertimbangan. Salah satunya adalah skema perpajakan dari pemerintah. Selain itu juga kesiapan layanan purnajual yang menjadi bagian dari penyiapan infrastruktur juga.
“Tentunya kita inginnya mendapat insentif dari pemerintah terkait dengan regulasi yang menunjang kendaraan hybrid ini. Tetapi kalau belum ya kita tetap lakukan saja. Kita jangan terlalu (terpaku) mana ayam dan telur dulu. Mobilnya banyak duluan baru regulasinya, atau regulasinya dulu baru mobilnya. Toh nanti hukum pasar akan berlaku, kalau memang harganya kurang (diterima konsumen) ya volumenya tidak akan terlalu luar biasa.” papar Hari.
Sebagai acuan saat ini Mercedes-Benz E 300 konvensional dipasarkan dengan harga sekitar Rp 1,3 miliar. Dengan skala perpajakan yang ada saat ini, versi plug-in hybrid dari sedan yang sama harganya dapat mencapai Rp 1,9 miliar yang membuat kesenjangan harganya cukup tinggi.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Industri Logam, Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Direktorat ILMATE Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika yang turut diundang dalam acara peluncuran EQ Power Privilage Parking itu menyatakan, “Kita menawarkan banyak sekali insentif-insentif yang mungkin bisa mendorong kendaraan listrik. Salah satunya sekarang ini kan charging station. Jadi siapa yang memproduksi charging station diupayakan mendapatkan insentif. Demikian juga yang menyediakan charging station. Kalau bisa diterapkan insentifnya itu bagus untuk percepatan (industri) kendaraan listrik. (RZF)