SHAH ALAM, KOMPAS — Pemain sepak bola Indonesia tidak bisa bebas dari komentar-komentar negatif yang muncul di jagat maya. Salah satunya adalah penyerang tim nasional sepak bola U-16 Indonesia, Amiruddin Bagus Kahfi, yang saat ini sedang berjuang bersama rekan-rekannya di Piala Asia U-16 di Malaysia.
Penyerang asal Magelang, Jawa Tengah, itu dinilai oleh warganet sebagai pemain yang egois karena tidak mau membagi bola dengan rekan-rekannya. Bagus dinilai terlalu memaksakan diri dengan membawa bola dan langsung menembak ke gawang.
Persoalan ini rupanya menjadi perhatian serius Pelatih Timnas U-16 Indonesia Fakhri Husaini. ”Saya sudah berdiskusi dengan beberapa pemain, termasuk Bagus, soal ini,” kata Fakhri seusai latihan di Padang Latihan Sime Darby FC, Shah Alam, Selangor, Malaysia, Minggu (30/9/2018).
Terkait dengan Bagus, Fakhri mengatakan bahwa kemenangan-kemenangan yang diraih Indonesia justru berkat ”keegoisan” Bagus. Sebagai penyerang, Fakhri menilai Bagus memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan berani memainkan bola di area pertahanan lawan. Hal itu yang dibutuhkan oleh seorang penyerang di sebuah tim.
Menurut Fakhri, komentar-komentar negatif seperti itu tidak perlu didengarkan karena belum tentu benar. ”Mereka yang berkomentar di media sosial itu belum tentu pernah ke lapangan bola seumur hidupnya, atau baru punya telepon genggam dan nonton bola. Jadi tidak usah ditanggapi. Kalau yang bilang (berkomentar) adalah saya, pemain mesti dengar karena saya pelatih mereka,” ujarnya.
Fakhri berusaha menjaga kondisi mental para pemain yang kini berhasil menembus babak perempat final Piala Asia U-16. Skuad ”Garuda Muda” itu pun akan melawan Australia dan berebut mendapatkan tiket ke Piala Dunia U-17 Peru 2019. Ini adalah kesempatan terbaik bagi Indonesia untuk tampil di kompetisi level dunia.
Oleh karena itu, komentar-komentar negatif yang berpotensi menurunkan semangat para pemain bisa menjadi penghalang untuk mencapai target tersebut harus diabaikan. Hal ini tidak mudah karena para pemain masih muda dan juga gemar menggunakan media sosial.