logo Kompas.id
UtamaMenghadang Jerat Sang...
Iklan

Menghadang Jerat Sang \'\'Datuk Belang"

Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA /ICHWAN SUSANTO
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iPB4uKY6SYQCaL1EQOD_vDNE3iQ=/1024x568/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2F20180312sah-harimau-WWF-e1520852933716.jpg
WWF Riau

Harimau Sumatera (Phantera tigris sumatrae) yang terlihat dalam jebakan foto yang dilakukan TIM WWF Riau di salah satu habitat harimau Sumatera di Riau

Sejumlah satwa dilindungi di Indonesia masuk daftar merah Badan Konservasi Dunia. Populasi harimau sumatera dan badak adalah salah satunya. Populasi mereka terus menyusut. Mereka diburu dan organ tubuhnya diperdagangkan. Jerat menjadi pembunuh nomor satu bagi satwa liar dan dilindungi.

Berdasarkan data World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia 2018, jumlah harimau di Sumatera diperkirakan tersisa 500-600 ekor. Seiring jumlahnya yang terus menyusut, perburuan serta pembunuhan terhadap harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) terus terjadi. Kasus terbaru adalah kematian harimau sumatera yang tengah mengandung dua anaknya di Muara Lembu, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, pada Rabu (26/9/2018).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000