Terhadang Topan Trami, KRI Bima Suci Batal Menuju Yokosuka
Oleh
Dahono Fitrianto
·2 menit baca
LAUT KUNING, MINGGU — KRI Bima Suci terpaksa membatalkan pelayaran menuju Yokosuka, Jepang, karena terhadang Topan Trami yang tengah mengamuk di Jepang selatan hingga beberapa hari ke depan. Sebagai gantinya, kapal layar latih tiang tinggi TNI Angkatan Laut ini akan singgah ke pangkalan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) di Sasebo, Prefektur Nagasaki.
Keputusan perubahan rute ini sudah dilaporkan dan disetujui Kepala Staf TNI AL Laksamana Siwi Sukma Adji. ”KSAL sudah menyetujui perubahan rute dari Yokosuka ke Nagasaki karena pertimbangan keselamatan personel,” ungkap Komandan KRI Bima Suci Letnan Kolonel Laut (P) Widiyatmoko Baruno Aji kepada Kompas, Minggu (30/9/2018).
Menurut Baruno, dalam konferensi video langsung dari Jakarta, KSAL menekankan empat hal kepada segenap awak KRI Bima Suci, yakni tetap berdoa untuk keselamatan dan selalu beribadah menurut agama masing-masing; memonitor terus perkembangan cuaca setiap hari dan pergerakannya diplot; memperhatikan barang-barang di kapal yang mudah bergerak atau terbawa angin saat angin kencang; dan agar selalu berkoordinasi dengan otoritas di Jepang dan Korsel sebelum kapal bertolak ke Sasebo.
Kapal bertolak dari Qingdao, China, pada 24 September dengan tujuan Yokosuka. Namun, karena Topan Trami terus membesar dan melintas tepat di jalur pelayaran, Baruno memutuskan untuk lego jangkar sekitar 26 mil laut sebelah barat kota Kun San, Korea Selatan, untuk berlindung pada Rabu (26/9/2018).
Hingga Minggu kemarin, kapal masih lego jangkar di lokasi yang sama. Sementara posisi pusat Topan Trami sudah menghantam pulau-pulau utama Jepang sebelah timur dengan tiupan angin (gust) maksimum 148 km per jam. ”Di sini ombak mulai besar, kapal mulai goyang-goyang,” kata Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Bima Suci Letkol Laut (P) M Sati Lubis, Minggu.
Keputusan mengubah tujuan ke Sasebo juga diambil karena jika tetap melanjutkan rencana perjalanan ke Yokosuka, KRI Bima Suci dipastikan akan terlambat tiba di Pulau Jeju, Korsel, untuk mengikuti International Fleet Review (IFR) pada 10-15 Oktober 2018. Posisi Sasebo sendiri lebih dekat dengan Jeju di Korsel dibandingkan Yokosuka.
Menurut Baruno, kapal direncanakan bertolak ke Sasebo dari lokasi lego jangkar saat ini pada 3 Oktober 2018 dan tiba di Sasebo pada 5 Oktober 2018. Setelah singgah selama tiga hari, kapal akan kembali bertolak pada 8 Oktober dan diperkirakan tiba di Jeju paling lambat pada 9 Oktober karena pelayaran dari Sasebo-Jeju diperkirakan hanya memakan waktu 18 jam. (DHF)