WASHINGTON, MINGGU —Pemerintah China membatalkan rencana dialog keamanan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis di Beijing, China, pertengahan Oktober mendatang. Kabar pembatalan itu dilaporkan harian The New York Times, Minggu (30/9/2018). Tidak jelas alasan pembatalan itu, apakah terkait perselisihan Amerika Serikat dengan China pada isu transaksi jual beli senjata China dengan Rusia atau aktivitas militer China di Laut China Selatan.
Ada dugaan, pembatalan dilakukan karena AS yang memberi sanksi pada Departemen Pengembangan Peralatan, organ militer China yang membeli pesawat tempur dan sistem antirudal dari Rusia. ”Ketegangan meningkat dan ini bisa membahayakan kedua belah pihak,” kata salah seorang pejabat di AS yang menjadi sumber harian NYT.
Kementerian Luar Negeri AS tidak mau berkomentar. Begitu pula dengan Kemlu dan Kementerian Pertahanan China. Pekan lalu, di China sempat beredar kabar pertemuan itu kemungkinan akan batal karena ketegangan hubungan kedua negara. Namun, Menlu China Wang Yi menegaskan, selisih paham di antara kedua negara tidak perlu ditanggapi berlebihan. Namun, ia juga mengingatkan China tidak akan diam kalau diperas atau ditekan lewat isu perdagangan.
Ada dugaan, pembatalan dilakukan karena AS yang memberi sanksi pada Departemen Pengembangan Peralatan, organ militer China yang membeli pesawat tempur dan sistem antirudal dari Rusia.
Pembatalan ini menunjukkan hubungan AS-China yang memburuk dan merupakan akibat dari perang dagang yang merembet ke urusan lain. Bahkan, ada rencana Wakil Presiden AS Mike Pence akan berpidato tentang pandangan negatif pemerintahan AS terhadap sikap internasional China selama beberapa tahun terakhir. Pidato dikhawatirkan memperparah hubungan AS-China.
Selain isu perang dagang, AS-China makin bersitegang gara-gara pemerintahan Presiden AS Donald Trump memberikan sanksi kepada perusahaan militer China karena membeli persenjataan dari Rusia. Sebaliknya, China marah kepada AS karena AS menjual peralatan militer senilai 330 juta dollar AS dengan Taiwan.
China juga tersinggung dengan pernyataan Pentagon, Rabu lalu, mengenai pesawat pengebom B-52 yang terbang melintasi Laut China Timur dan Laut China Selatan sebagai bentuk bukti kehadiran di kawasan itu. Selama ini China mengklaim hampir semua wilayah Laut China Selatan dan mengecam patrol militer AS di wilayah tersebut.
Sebenarnya pembatalan ini tidak mengejutkan karena sebelumnya sudah ada isu perang dagang dan penjualan senjata AS ke Taiwan yang membuat China berang. China, Selasa lalu, menolak permintaan izin rencana kapal perang AS untuk berlabuh di Hong Kong, Oktober mendatang. (AFP/AP/REUTERS)