JAKARTA, KOMPAS-Petugas menangkap satu lagi tahanan yang kabur dari Perwakilan Kepolisian Resor Kepulauan Seribu di Cilincing, Jakarta Utara. Dengan penangkapan ini, masih ada enam dari 20 tahanan yang kabur dari tempat itu akhir September lalu.
"Tahanan yang kabur itu kami tangkap Selasa (2/10/2018) pukul 18.30, di dekat Islamic Center (Jakarta Islamic Center, Koja, Jakarta Utara)," ucap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kepulauan Seribu Inspektur Satu Fahmi Amarullah, Rabu (3/10/2018).
Adapun tahanan yang baru ditangkap itu berinisial W (27). Selain itu, Polres Kepulauan Seribu juga menggali keterangan saksi untuk menelusuri ada-tidaknya keluarga atau kenalan W yang membantunya aman di persembunyian.
Sebanyak 20 tahanan Polres Kepulauan Seribu kabur pada Jumat (21/9/2018) sekitar pukul 16.00. Mereka semua merupakan tahanan terkait kasus penyalahgunaan narkotika. Kaburnya para tahanan ini berawal dari saat anggota Satuan Perawatan dan Barang Bukti, Brigadir Dua Nanda Agustian, mengantar tahanan Afroni menjalani tes urine.
Saat Nanda membawa kembali Afroni ke ruang tahanan, tiba-tiba tahanan di dalam mendorong dan memukul Nanda, lantas melarikan diri ke luar markas, ke berbagai arah. Ada tujuh orang yang berhasil ditangkap sesaat setelah mereka kabur.
Untuk menangkap lagi 13 tahanan lainnya, sebuah tim dibentuk, terdiri dari anggota Polda Metro Jaya, Polres Kepulauan Seribu, Polres Metro Jakarta Utara, dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Polisi lantas menangkap MK di Sawangan, Depok, hari Sabtu (22/9/2018); serta H di Serang, Banten, dan LH di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, pada Minggu (23/9/2018).
Setelah itu, tim meringkus JP di Sragen, Jawa Tengah, Rabu (26/9/2018); MK di Cirebon, Jawa Barat, Kamis (27/9/2018); J di Indramayu, Jakarta Barat, Senin (1/10/2018); serta W kemarin.
Ketua RW 019 Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Ricardo Hutahaean, menuturkan, W bersembunyi di salah satu rumah di wilayahnya. Menurut dia, petugas tidak hanya membawa W, tetapi juga salah satu warganya yang berinisial MI dan merupakan rekan W. Buronan ini diperkirakan tinggal sepekan terakhir di rumah keluarga MI. Orang tua MI menyampaikan, MI tidak tahu jika W adalah seorang buron.