MEDAN, KOMPAS – Teknologi baru diterapkan dalam melaksanakan perlombaan, penilaian, dan penentuan juara pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional 2018 di Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara, 4-13 Oktober. Salah satu teknologi yang digunakan adalah pemindaian sidik jari peserta untuk memastikan peserta yang bertanding adalah yang sudah didaftarkan.
“Mari kita jadikan MTQ Nasional sebagai momentum untuk mendidik dan membina putra-putri daerah,” kata Sekretaris Panitia Pusat MTQ Nasional 2018 Zainal Mutaqin, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (4/10/2018).
Teknologi baru yang akan digunakan dalam MTQ Nasional adalah pemindaian sidik jari para peserta, pengacakan ayat secara komputer, menampilkan nilai di layar di mimbar, dan seleksi data kependudukan.
Penerapan teknologi tersebut akan dilaksanakan mulai dari pendaftaran ulang peserta di Medan. Pada saat mendaftar ulang, pantia memindai sidik jari semua peserta. Sidik jari itu akan dicocokkan dengan semua identitas peserta, termasuk foto. “Pada saat lomba, peserta akan memindai sidik jarinya kembali untuk memastikan orang yang naik ke atas panggung adalah peserta yang sebenarnya,” kata Zainal.
Zainal mengatakan, ayat Alquran yang akan dibacakan atau dihafalkan peserta juga akan diacak secara komputer. Pesertanya sendiri yang akan memencet tombol untuk mengacak dan menghentikan undian yang diacak oleh komputer. Hal ini membuat perlombaan lebih adil.
Hasil penilaian para peserta juga akan dilakukan secara transparan. Begitu peserta selesai lomba di atas mimbar, perolehan nilai langsung ditampilkan di layar besar di dekat panggung sehingga semua peserta mengetahui nilai masing-masing sehingga tidak ada penambahan atau pengurangan nilai.
Zainal mengatakan, seluruh dewan hakim yang berjumlah 136 orang juga melalui seleksi dari tim Kementerian Agama. “Kami menerapkan teknologi dan inovasi ini agar MTQ Nasional ini benar-benar menjadi ajang untuk mendidik dan membina putra-putri, bukan hanya sekedar mencari kemenangan. Mari kita memegang teguh hakikat dan tujuan MTQ,” kata Zainal.
Zainal mengatakan, MTQ Nasional akan diikuti 1.555 qari dan hafiz yang akan mengikuti 12 cabang lomba di 12 mimbar atau arena lomba.
Rangkaian acara MTQ Nasional 2018 pun sudah dimulai dengan Parade 1.000 Hafiz di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan. Para kalifah dari berbagai provinsi sudah tiba di Medan dan mengikuti acara tersebut. Parade Hafiz tersebut dihadiri Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, dan mantan Menteri Agama Said Agil Husin Al Munawar.
Edy mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumut telah siap melaksanakan semua rangkaian acara MTQ Nasional. Diperkirakan akan ada 3.500 peserta dan pendamping yang akan menghadiri acara tersebut.
Edy mengatakan, MTQ Nasional menurut rencana akan dibuka Presiden Joko Widodo pada Minggu (7/10/2018). Pembukaan itu diundur satu hari dari jadwal sebelumnya. Namun, perlombaan tetap sesuai dengan jadwal semula.