PALEMBANG,KOMPAS—Kabut asap pekat mulai menyelimuti Kota Palembang, Jumat (5/10/2018) pagi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat udara di Palembang, Jumat pagi, sudah masuk dalam kategori tidak sehat. Walau demikian, titik panas terpantau menurun.
Pantauan Kompas, kabut tebal yang terlihat di Kota Palembang sudah mulai mengganggu jarak pandang para pengguna jalan. Pengendara mulai menyalakan lampu kendaraan karena jarak pandang sudah mulai terbatas. Kondisi udara juga telah menyesakan pernafasan. Udara membuat mata terasa agak perih.
Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Kenten Palembang, Nandang Pangaribowo mengatakan berdasarkan pengamatan keadaan cuaca pada Jumat pagi, kondisi udara berasap (smokes) dengan jarak pandang (visibility) 1 km-2 km. Berdasarkan data pantauan alat konsentrasi udara PM 10 Stasiun Iklim Palembang, Jumat, pukul 06.00-07.00 WIB, level udara menunjukkan kondisi tidak sehat atau PM 10 di angka 121-250 mikron/gram.
Secara klimatologis, lanjut Nandang, hari tanpa hujan yang dipantau dalam 10 hari terakhir menunjukan Kota Palembang dan sekitarnya belum mendapatkan curah hujan yang cukup yakni hanya 50 milimeter per dasarian. Artinya, potensi kebakaran lahan masih sangat besar.
Pada Kamis, BMKG melaporkan adanya 10 titik panas di Sumsel. Angka itu menurun dari laporan hari Rabu yang mencapai 31 titik, dan Selasa 47 titik. Kebakaran masih terjadi di beberapa titik.
Kepala Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan kabut asap yang ada di Palembang hari ini merupakan dampak dari kebakaran yang terjadi di sejumlah lokasi seperti Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir; Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin; Kecamatan Pampangan, Tulung Selapan, Mesuji, Cengal, Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir; dan Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin. Kebakaran di Ogan Ilir bahkan sangat dekat jaraknya dengan Kota Palembang.
Ansori mengatakan, pihaknya terus berupaya memadamkan api yang merebak di berbagai daerah dengan mengerahkan enam helikopter pengebom air yang telah mendapatkan izin dari BNPB. Selain itu juga mengerahkan tim darat yang sudah bersiaga.