Al-Azhar Kirim Tim Bantu Korban Bencana di Sulawesi Tengah
Oleh
Musthafa Abd. Rahman dari Kairo, Mesir
·3 menit baca
KAIRO, KOMPAS — Al-Azhar Mesir akan mengirim bantuan kepada korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Grand Sheikh Imam Al-Azhar, Prof Dr Ahmad Thayyib, dalam pertemuan dengan Dubes RI untuk Mesir Helmy Fauzi, Sabtu (6/10/2018), menyatakan ikut berduka atas bencana gempa bumi dan tsunami yang menimpa provinsi tersebut. Al-Azhar akan mengirim bantuan, termasuk tim medis dan konseling agama, untuk membantu para korban.
Turut hadir dalam pertemuan mendadak tersebut, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo Usman Syihab, Penasihat Grand Imam Al-Azhar Dubes Abdel Rahman Mousa, Sekjen Majelis Tinggi Al-Azhar Dr Mukmin Mutawalli, dan Direktur Lembaga Riset Al-Azhar Dr Ahmad Dagash.
”Mohon disampaikan kepada Presiden dan rakyat Indonesia rasa dukacita Al-Azhar dan rakyat Mesir atas musibah di Sulawesi ini dan kami akan terus mengikuti perkembangan ini,” ujar Grand Imam Thayyib.
Grand Imam Thayyib menjelaskan Al-Azhar telah menyiapkan tim medis dan konseling untuk diterjunkan membantu korban bencana alam. Bantuan yang disiapkan juga mencakup bantuan makanan dan obat-obatan. Guna membantu kelancaran bantuan, Al-Azhar juga berencana melibatkan mahasiswa Indonesia asal Palu dalam tim.
”Kami meminta bantuan Dubes Helmy untuk memberi arahan apa saja yang dilakukan agar bantuan Al-Azhar dapat tepat mengenai sasaran di lapangan,” kata Grand Imam Tayyib.
Al-Azhar menunjuk dua pejabat senior yang akan mengatur mengenai teknis pemberian bantuan. Mereka adalah Penasihat Grand Imam urusan Akademik dan Kebudayaan Prof Abdul Daem dan Sekjen Lembaga Riset Al-Azhar Prof Dr Sheikh Muhyidin Afifi.
Grand Sheikh Al-Azhar menambahkan, Al-Azhar juga menyiapkan tempat khusus bagi ulama dan mahasiswa untuk berdoa dan menyampaikan rasa belasungkawa bagi musibah di Sulawesi Tengah. ”Kami mendoakan semoga para korban bencana dimasukkan dalam golongan para syuhada dan keluarga yang ditinggal mendapat kesabaran,” ungkapnya.
Al-Azhar menunjuk dua pejabat senior yang akan mengatur mengenai teknis pemberian bantuan.
Adapun Dubes Helmy menyampaikan terima kasih atas doa dan perhatian yang diberikan Grand Imam serta jajaran Al-Azhar kepada Indonesia. Menurut dia, doa dan dukungan ini semakin memperkuat Indonesia untuk selalu tegar dalam menghadapi musibah beruntun.
”Kami sangat bersyukur atas doa, perhatian, dan tawaran bantuan yang diberikan Al-Azhar. Ini akan semakin menguatkan pemerintah dan rakyat Indonesia dalam menghadapi cobaan yang diberikan Allah SWT,” kata Helmy.
Ia mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan Pemerintah Indonesia. Hal ini dilakukan agar bantuan yang diberikan Al-Azhar sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang tertimpa bencana.
”Kami akan segera berbicara dengan Jakarta dan kemudian hasilnya akan kami diskusikan dengan Al-Azhar. Yang pasti, kami merasa senang dan terhormat mendapat perhatian khusus dari keluarga besar Al-Azhar, terutama Grand Imam Thayyib,” kata Dubes RI.
Sebelumnya, ucapan dukacita dari sejumlah negara sahabat juga disampaikan langsung kepada Dubes Helmy. Pemerintah Mesir, melalui Kementerian Luar Negeri, juga ikut menyatakan rasa belasungkawa atas peristiwa bencana alam tersebut. Pernyataan itu disampaikan Asisten Menlu Mesir bidang Asia Pasifik, Khaled Tarwad, ketika bertemu Dubes Helmy pada 30 September lalu.