WONOGIRI, KOMPAS — Kebakaran lahan hutan kembali terjadi di Wonogiri, Jawa Tengah, Senin (8/10/2018). Dalam dua hari terakhir, api telah melahap 8 hektar lahan hutan yang dikelola Perum Perhutani dan hutan rakyat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri Bambang Haryanto mengatakan, kebakaran lahan hutan rakyat terjadi di Dusun Kedung Jati, Desa Gumiwang, Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri, Senin. Tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam kejadian ini.
”Awal titik api diketahui masyarakat sekitar, diperkirakan api itu muncul sekitar pukul 11.40,” ujar Bambang di Wonogiri, Senin.
Api merembet dengan cepat karena banyak daun kering, semak, dan ranting kering akibat kemarau. Warga masyarakat dengan dibantu Tim Reaksi Cepat BPBD Wonogiri serta Relawan Forum Penanggulangan Bencana Wonogir bahu-membahu memadamkan kobaran api agar tidak mendekati permukiman warga yang berjarak sekitar 100 meter dari titik api. ”Api dapat dipadamkan sekitar pukul 14.00,” ucapnya.
Bambang mengatakan, penyebab kebakaran tersebut masih belum diketahui. Luas lahan hutan yang terbakar sekitar 4 hektar dengan vegetasi pohon akasia dan semak-semak.
Sehari sebelumnya, kebakaran juga menghanguskan lahan hutan milik Perum Perhutani di Petak 40 C-1 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Gebang di Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Minggu (7/10/2018). Titik api mulai terlihat oleh warga sekitar pukul 12.00.
Luas lahan hutan yang terbakar itu diperkirakan sekitar 4 hektar. BPBD Wonogiri menerjunkan Tim Reaksi Cepat untuk memadamkan kobaran api bersama petugas Perum Perhutani yang dibantu relawan. ”Lokasi lahan yang terbakar tersebut jauh dari permukiman warga masyarakat,” kata Bambang.
Kebakaran lahan makin kerap terjadi pada puncak musim kemarau di Wonogiri. Selama Oktober 2018, setidaknya telah terjadi delapan peristiwa kebakaran lahan dan hutan di delapan lokasi yang berbeda, baik di lahan hutan milik negara maupun hutan rakyat. Luas total lahan yang terbakar mencapai 32 hektar.