Kerja Keras dan Cinta Musik Dorong Prestasi Jonathan Kuo
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
Kecintaan Jonathan Kuo terhadap musik klasik tampak jelas ketika ia memainkan sejumlah komposisi karya Piotr Ilyitch Tchaikovsky dan Wolfgang Amadeus Mozart saat konser gala bertajuk Young Steinway Artist di Jakarta, Minggu (7/10/2018). Aliran not yang dimainkan pada tempo cepat terdengar jernih.
Dalam rangkaian melodi yang kompleks itu, tubuh pianis muda yang baru berusia 16 tahun itu berdansa dengan santai, seolah terbawa ke dalam cerita lagu Tchaikovsky dan Mozart. Selain latihan keras, seorang musisi juga perlu mencintai dan menikmati lagu yang ia mainkan agar lagu itu bisa menginspirasi penonton.
”Saya cinta musik klasik karena lebih ekspresif dan sangat indah. Saya dapat mengekspresikan perasaan dan emosi saya,” ujar Jonathan ketika ditemui seusai konser di Jakarta, Minggu.
Dalam konser yang berlangsung sekitar 70 menit itu, Jonathan beserta grup musik Jakarta Sinfonietta mempersembahkan beberapa lagu dari The Nutcracker Suite Op 71a oleh Tchaikovsky serta Piano Concerto No 21 dalam nada C Major KV 467 oleh Mozart, dan Piano Concerto No 1 dalam nada B-flat Minor Op 23 oleh Tchaikovsky.
Bagi Jonathan, komposisi lagu itu merupakan yang tersulit yang pernah ia mainkan. Durasi lagu-lagu itu cukup lama dan ada banyak not yang perlu dihafalkan. ”Definitely the hardest piece I\'ve ever played,” ujar Jonathan yang juga fasih bercakap dalam bahasa Inggris.
Untuk bisa memahiri lagu itu, Jonathan mulai latihan sejak Februari 2018 dan menargetkan waktu latihan hingga enam jam per hari. ”Tetapi, kadang-kadang saya malas, jadi cuma lima jam,” ungkapnya sambil tersenyum.
Kerja keras dan kecintaan Jonathan kepada musik klasik berbuah besar. Sejak mulai main piano pada usia tujuh tahun, ia telah memperoleh setidaknya 14 piala dari kejuaraan nasional dan internasional, seperti dari Thailand 1st Chopin International Competition (2014) dan 5th ASEAN International Chopin Piano di Kuala Lumpur (2012) (Kompas, 11/2/2018).
Prestasi Jonathan yang dinilai konsisten itu mendorong PT Citra Intirama, distributor alat musik, untuk mengajukan permohonan kepada salah satu produser piano terkemuka di dunia, Steinway & Sons, untuk menganugerahkannya dengan penghargaan Young Steinway Artist. Jonathan menjadi pianis muda pertama di Indonesia yang memperoleh penghargaan itu pada tahun ini.
”Tidak semua pianis di Asia Tenggara memperoleh gelar itu. Menjadi bagian dari Steinway & Sons merupakan sebuah kebanggaan di mana mereka dapat bersaing dengan pianis terbaik lain di dunia,” ucap Juliana Leo, yang mewakili Steinway & Sons di Indonesia.
Guru Jonathan, Iswargia R Sudarno, menambahkan, penghargaan itu menjadi titik awal Jonathan dalam menempuh perjalanan musiknya. ”Semoga capaian ini bisa menjadi inspirasi kepada generasi muda lainnya,” katanya.
Ke depan, target Jonathan hanya untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. ”I want to achieve the best I can. I will keep practicing and improving my skills. My teacher thought me well and my family and friends support me a lot,” ucapnya dengan penuh syukur.