Pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali Dinilai yang Terbaik
Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA/ALBERTUS HENDRIYO WIDI
·2 menit baca
NUSA DUA, KOMPAS - Dana Moneter Internasional atau IMF memuji persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia 2018. Pertemuan tahun ini dinilai sebagai yang terbesar sepanjang sejarah.
Menurut Ketua Unit Khusus Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 Peter Jacobs, hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde. “Para direktur IMF terutama Lagarde sendiri menyampaikan pujian mereka dan mengatakan belum pernah melihat persiapan sebaik ini,” ujarnya di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10).
Anggaran yang dialokasikan buat pertemuan ini mencapai Rp 855,5 miliar; terdiri anggaran tahun 2017 sebesar Rp 45.415.890.000 dan anggaran tahun 2018 sebesar Rp 810.174.102.550 miliar.
Tak semua dana berasal dari APBN. Sebesar Rp 137 miliar adalah kontribusi dari Bank Indonesia. Sisanya, Rp 672,59 miliar, dari saku Kemenkeu (APBN).
Peter memperkirakan manfaat yang didapatkan Indonesia dari gelaran besar kelas dunia itu mencapai Rp 5,7 triliun. “Dibanding pertemuan sebelum-sebelumnya, anggaran tahun ini bisa dikatakan relatif paling minim, dengan jumlah peserta paling banyak,” ujarnya.
Peserta yang hadir dalam pertemuan tersebut pun tercatat sudah melebihi perkiraan, dari proyeksi awal sebanyak 22.000 orang menjadi sekitar 34.000 orang.
Delegasi yang telah hadir tersebut adalah menteri keuangan dan gubernur bank sentral sejumlah negara, di antaranya Sudan Selatan, Uganda, Mauritania, Burundi, Bahamas, Islandia, Montenegro, dan Trinidad dan Tobago.
Selain negara-negara tersebut, Peter memastikan sejumlah gubernur bank sentral negara-negara Uni Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan China akan hadir hari ini.
“Gelombang kedatangan delegasi termasuk menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara lainnya akan terjadi hari ini,” kata Peter.
Tema Pertemuan tahunan tahun ini adalah “Voyage to Indonesia", dengan makna utama adalah perjalanan menuju tempat baru, atau penemuan baru. Melalui tema ini diharapkan pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali dapat menghasilkan pemikiran dan kebijakan baru di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global.