Pasokan Komponen Sistem Distribusi Listrik Diperkuat
Oleh
ARIS PRASETYO
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pasokan komponen panel listrik bertegangan tinggi atau gas insulated switchgear kian diperkuat menyusul beroperasinya pabrik perakitan komponen tersebut oleh PT ABB Sakti Industri di Tangerang, Banten. GIS adalah sebuah sistem penghubung dan pemutus jaringan listrik bertegangan tinggi. Produk ini untuk memenuhi kebutuhan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang sedang menggarap proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt berikut transmisinya.
Pabrik perakitan GIS tersebut berdiri di lahan seluas 1.000 meter persegi dengan karyawan lokal sebanyak 40 orang. Konten lokal pada produk GIS buatan ABB tersebut masih sekitar 30 persen. Namun, pihak ABB menjanjikan transfer teknologi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang ada.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, kebutuhan GIS di Indonesia setiap tahun mencapai 150 unit. Tantangan di sektor produksi GIS di Indonesia adalah masih rendahnya konten lokal untuk produk tersebut, yaitu paling tinggi sekitar 35 persen. Beroperasinya pabrik perakitan GIS oleh ABB tersebut diharapkan dapat memperkuat pasokan kebutuhan GIS di Indonesia.
”Kami sangat berharap pada ABB dapat melakukan transfer teknologi untuk meningkatkan daya saing dan kemampuan industri di dalam negeri,” ucap Airlangga dalam pidato peresmian pabrik GIS ABB Sakti Industri, Selasa (9/10/2018) di Tangerang, Banten.
Menurut Airlangga, keandalan pasokan listrik di Indonesia amat bergantung pada keandalan dan kecukupan infrastrukturnya. Oleh karena itu, katanya, pemerintah terus menuntaskan pembangunan proyek 35.000 megawatt berikut jaringan transmisi sepanjang 46.000 kilometer. Pabrik manufaktur GIS oleh ABB tersebut sangat penting mendukung kesuksesan program ketenagalistrikan di Indonesia.
Sementara itu, President Power Grids Division ABB Ltd Claudio Facchin menambahkan, pembangunan pabrik GIS di Tangerang tersebut adalah unit manufaktur keempat yang dikembangkan ABB dalam kurun tiga tahun terakhir di Indonesia. Tiga unit lainnya adalah pabrik yang memproduksi miniature circuit breaker (MCB), switchgear tegangan tinggi berinsulasi udara, serta pabrik switchgear bertegangan rendah dan menengah.
”Total investasi untuk keempat unit manufaktur tersebut senilai 30 juta dollar AS. Ekspansi ini sebagai komitmen kami untuk berkontribusi terhadap penguatan infrastruktur listrik di Indonesia dalam hal transmisi dan keandalan jaringan listrik,” ujar Claudio.
GIS merupakan sistem switchgear yang dikemas dalam tabung dengan menggunakan bahan bakar gas sebagai media isolasinya. Hal ini memungkinkan penggunaan yang aman di ruang tertutup ataupun pada ruang terbuka. GIS mengendalikan dan memberikan perlindungan terhadap pemadaman listrik serta menjamin kestabilan pasokan listrik yang andal.
”GIS buatan ABB untuk tegangan 170 kilovolt yang diproduksi di Indonesia tidak untuk diekspor. Sejauh ini untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri,” ujar Chandan Singh, Vice President and Head of Sales and Marketing Power Grids Division.