PALU, KOMPAS - Sampah yang menumpuk di berbagai wilayah Kota Palu, Sulawesi Tengah, mulai diangkut, Selasa (9/10/2018). Kepolisian Resor Palu mengerahkan 200 personel untuk keperluan tersebut bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu.
Kepala Polres Palu Ajun Komisaris Besar Mujianto, saat ditemui usai memimpin apel kebersihan itu, Senin, mengatakan, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, aktivitas ekonomi di Kota Palu harus segera bergulir kembali. Namun, saat ini lokasi-lokasi sentra ekonomi banyak dipenuhi sampah, yang sejak bencana melanda, tak tertangani.
Karena itu, pihaknya menurunkan personel untuk mengangkut sampah-sampah yang menumpuk di berbagai penjuru kota itu. "Armada truk angkutan sampah yang dikerahkan sebanyak 20 unit yang dibantu dengan satu unit alat berat," kata Mujianto.
Sampah menjadi salah satu persoalan yang dihadapi Palu pascabencana gempa-tsunami. Layanan pemerintahan yang belum kembali normal, termasuk aktivitas petugas kebersihan kota, membuat sampah menumpuk dan berserakan di berbagai sudut kota.
Mujianto mengatakan, selain pusat-pusat perekonomian seperti kawasan pertokoan dan pasar, pembersihan lingkungan dan pengangkutan sampah juga dilakukan di lokasi-lokasi pengungsian. Setelah persoalan sampah rumah tangga rampung, selanjutnya petugas dikerahkan untuk pembersihan puing-puing kerusakan dampak bencana.
Dari pantauan di Jalan Prof M Yamin, sekelompok petugas kepolisian berjumlah lima orang terlihat membersihkan jalan dan titik-titik penumpukan dari sampah. Mereka didukung satu unit truk angkutan sampah dari Dinas Lingkungan Hidup Palu.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu Firman, mengatakan, sebanyak 67 petugas kebersihan dikerahkan untuk membersihkan kota dan mengangkut sampah bersama personel kepolisian. Jumlah itu mencakup sekitar 60 persen dari semua petugas kebersihan Kota Palu.
"Banyak pegawai kami yang juga terdampak bencana sehingga sampai sekarang belum kembali aktif bekerja. Beberapa kendaraan pengangkut juga masih dipegang oleh pegawai yang belum aktif itu," kata Firman.
Dia pun memberikan kesempatan hingga 1-2 hari ke depan kepada para pegawai yang belum aktif tersebut. "Jika mereka memang masih membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih, kami akan menarik armada yang mereka pegang untuk mempercepat upaya pembersihan kota," ujarnya.
Firman pun menargetkan pembersihan lingkungan kota dari sampah dapat selesai dalam waktu satu minggu. "Kita harus bangkit secepatnya dari dampak bencana ini," ucapnya.