Roket Soyuz Alami Malafungsi dan Mendarat Darurat, Dua Astronot Selamat
Oleh
MH SAMSUL HADI
·3 menit baca
BAIKONUR, KAMIS — Dua astronot asal Amerika Serikat dan Rusia selamat setelah roket pesawat luar angkasa Soyuz MS-10 yang mengangkut keduanya mengalami malafungsi beberapa saat seusai peluncuran dan mendarat darurat di Kazakhstan, Kamis (11/10/2018).
Astronot Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), Nick Hague, dan astronot Roscosmos, Alexei Ovchinin, meluncur dari Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan, yang disewa Rusia sesuai jadwal pukul 14.40 waktu setempat.
”Sistem penyelamatan darurat berfungsi, pesawat bisa mendarat di Kazakhstan... awak pesawat selamat,” sebut Roscosmos melalui akun Twitter-nya.
Hague dan Ovchinin, yang berada di bagian atas roket Soyuz, berencana meluncur menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Roscosmos dan NASA mengatakan, roket pendorong Soyuz tiga tahap mengalami kerusakan darurat pada tahap kedua. Kapsul pengangkut dua astronot itu lepas dari roket pendorong dan mendarat darurat dengan sudut yang tajam.
Kegagalan dalam peluncuran ini menandai kecelakaan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada program luar angkasa Rusia. Dalam beberapa tahun terakhir, industri luar angkasa Rusia mengalami serangkaian masalah, termasuk hilangnya sejumlah satelit dan pesawat luar angkasa lainnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, industri luar angkasa Rusia mengalami serangkaian masalah, termasuk hilangnya sejumlah satelit dan pesawat luar angkasa lainnya.
Bagi program luar angkasa Rusia, kegagalan peluncuran pada Kamis ini merupakan kegagalan pertama dalam peluncuran pesawat berawak sejak September 1983 saat Soyuz meledak di papan peluncuran. Saat itu, kosmonot Uni Soviet, Vladimir Titov dan Gennady Strekalov, terlontar dan mendarat selamat tak jauh dari papan peluncuran.
Dulu, roket-roket Rusia mendapat reputasi yang harum berkat keandalannya. Namun, serangkaian kegagalan peluncuran dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan kemampuan Rusia kini diragukan dalam mempertahankan standar yang sama tinggi dengan masa lalu.
”Syukurlah, awak pesawat selamat,” kata Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, kepada wartawan setelah jelas dan dipastikan bahwa kedua astronot itu mendarat dengan selamat.
Keduanya seharusnya terbang di jalur orbit hingga enam jam kemudian. Namun, roket pendorong mengalami kegagalan hanya beberapa menit setelah peluncuran.
NASA dan Roscosmos menyatakan, kedua astronot berada dalam kondisi yang bagus setelah kapsul yang mereka naiki mendarat sekitar 20 kilometer sebelah timur kota Dzhezkazgan, Kazakhstan.
Dzhezkazgan berjarak sekitar 450 kilometer sebelah timur laut Baikonur. Pesawat luar angkasa yang kembali dari ISS secara normal biasanya mendarat di area tersebut. Tim pencarian dan penyelamatan segera menuju lokasi pendaratan darurat untuk menyelamatkan kedua astronot itu.
Bagi Hague, yang bergabung dengan korps astronot NASA tahun 2013, ini merupakan misi pertamanya ke angkasa luar. Adapun Ovchinin pernah menghabiskan waktu enam bulan di orbit tahun 2016.
Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin, yang menyaksikan peluncuran bersama Administrator NASA Jim Bridenstine, mengunggah pesan di Twitter berisi pengumuman bahwa sebuah panel telah dibentuk untuk menyelidiki penyebab kegagalan roket pendorong Soyuz kali ini. (AP/AFP)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.