Tak lebih dari dua hari, musisi Dewa Budjana, Aria Baron, dan Oppie Andaresta berhasil mengumpulkan 65 gitaris dan penyanyi. Mereka sepakat menggelar konser akbar untuk korban bencana di Sulawesi Tengah dan Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Hanya dalam waktu sepekan, konser akbar bertajuk Gitaris Indonesia Peduli Negeri:Musik dan Syair Solidaritas akhirnya terwujud, Kamis (11/10/2018) malam di Bentara Budaya Jakarta. Sebanyak 65 gitaris dan penyanyi serta lima penyair tampil bersama menyampaikan rasa empati dan kepedulian mereka terhadap para korban bencana gempa bumi dan tsunami.
Bencana alam yang melanda beberapa daerah di Indonesia, seperti di Sulawesi Tengah dan Lombok, Nusa Tenggara Barat menyulut kepedulian mereka untuk bergerak bersama. "Kami biasanya hanya ngobrol soal gitar dan efek. Tapi, begitu bencana alam menimpa saudara-saudara kita, kami langsung spontan berkumpul bersama untuk berbuat sesuatu,"kata Budjana di sela konser.
Tujuan utama konser ini, selain mengumpulkan donasi yang akan disalurkan lewat rekening Dana Kemanusiaan Kompas (DKK), lewat denting dawai gitar dan syair puisi, mereka ingin menggaungkan kebersamaan serta mengggalang perasaan berbagi kepada sesama.
Sebagai bentuk dari kebersamaan mereka, para gitaris akhirnya "menyumbangkan" karya-karya musik mereka dengan tampil bersama di BBJ. Mereka terbagi menjadi 13 formasi yang dikelompokkan berdasarkan genre musik masing-masing, mulai dari blues, rock, akustik, hingga jazz.
Penampilan pertama dibuka oleh Six Strings yang terdiri dari Baim, Erros Candra, Tohpati, Dewa Budjana, dan Aria Baron featuring Balawan. Mereka membawakan lagu karya Six Strings berjudul “I Got Ur Back”.
Setelah penampilan Six Strings bersama Balawan atau tepat 10 menit setelah konser dibuka, pembawa acara Olga Lydia dan Steny Agustaf mengumumkan bahwa donasi sementara untuk korban bencana di Sulteng dan Lombok, Nusa Tenggara Barat telah terkumpul Rp 56 juta.
Hanya dalam waktu beberapa menit setelah penampilan musisi berikutnya, pengumpulan donasi langsung bertambah menjadi Rp 240 juta. Pelan tapi pasti, aksi amal para gitaris, penyanyi, dan penyair disambut dengan solidaritas para penonton serta publik yang mendengar kabar tentang konser ini.
Donasi puisi
Selain penampilan musik, konser Gitaris Indonesia Peduli Negeri:Musik dan Syair Solidaritas juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh penyair senior seperti Sapardi Djoko Damono dan Joko Pinurbo. Keduanya akan dilengkapi penampilan para pembaca puisi Inaya Wahid, Saras Dewi, dan Maryam Supraba. Di usianya yang telah menginjak 78 tahun, Sapardi bahkan membuat puisi khusus berjudul "Gusti Ajari Kami" untuk dibacakan pada acara ini.
Maryam Supraba, putri bungsu penyair legendaris WS Rendra mengatakan, darah perjuangan dan pembelaan rakyat kecil yang dilanda penderitaan yang diwarisi dari ayahandanya, sudah sepantasnya dijaga. “Aku cuma ingin berbuat apa yang aku bisa. Setidaknya mengekspresikan rasa solidaritas kepada saudara-saudara kita yang tertimpa bencana,” kata Meme, panggilan Maryam Supraba.
Selain penampilan musik dan pembacaan puisi, si sela acara, panitia juga menggelar sesi pelelangan gitar yang ditandatangani para gitaris kenamaan serta lelang puisi. Menurut Ketua Panitia Pelaksana Gitaris Indonesia Peduli Negeri, Putu Fajar Arcana, seluruh dana hasil pelelangan gitar dan puisi akan didonasikan untuk membantu para korban bencana di Sulteng dan Lombok.
Donasi terus mengalir
Seiring berjalannya konser, uluran donasi dari berbagai pihak terus-menerus mengalir. Pendiri Mayapada Group, Dato Sri Tahir yang menyaksikan konser melalui streaming di kompas.id langsung menyumbang Rp 1 Miliar.
"Pesan kami kepada para pengusaha yang berada di mana saja. Janganlah tutup mata dan tutup hati. Kita harus bersyukur masih nyaman, tetapi tidak jauh dari kita ada saudara-saudara kita sedang sengsara, dan suatu ketika bisa saja terjadi pada sebagian dari kita. Maka, bantulah saudara-saudara kita di Lombok dan di Palu (Sulteng). Ini bencana bukan kemauan mereka, mereka lagi tidak beruntung. Maka kita yang beruntung wajib membantu. Tuhan memberkati kita semua yang murah hati,"kata Dato Sri Tahir.
Sumbangan juga mengalir dari sejumlah donatur lain, seperti Hago Singapore PTE sebesar Rp 512 juta, Boy Kelana Soebroto (Astra) Rp 500 juta, Dover Chemical Rp 500 juta, PT Sompo Insurance Indonesia Rp 208 juta, Djoni Halim dari PT Kapal Api Global Rp 100 juta, Lexus Indonesia Rp 100 juta, Felix Boettcher Gm Rp 174,4 juta, MS 62 ITB Rp 54,6 juta, Rendi Witular Rp 50 juta, dan Yayasan Artha Graha Peduli Rp 50 juta.
Di lokasi konser, seluruh undangan juga diberi kesempatan untuk berdonasi secara sukarela. Hingga akhir konser, panitia mengumpulkan total sumbangan sebesar Rp 3.669.884.244 yang terkumpul dari donatur, penjualan tempe, lelang puisi, lelang gitar, dan kolekte tunai.