Jepang Berkomitmen Bantu Rekonstruksi Pascabencana
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·2 menit baca
NUSA DUA, KOMPAS — Pemerintah Jepang menyampaikan komitmennya mendukung Pemerintah Indonesia untuk rehabilitasi dan rekonstruksi akibat bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah. Bantuan Pemerintah Jepang akan diawali dengan pemberian bantuan teknis dalam menyusun rencana induk (masterplan) rehabilitasi dan rekonstruksi Palu.
Komitmen tersebut dikemukakan dalam pertemuan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii dan Presiden Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) Shinichi Kitaoka di sela rangkaian acara Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia 2018 pada Jumat (12/10/2018) sore di Nusa Dua, Bali.
Komitmen tersebut disampaikan Pemerintah Jepang mengingat risiko bencana gempa di Indonesia yang tinggi juga dialami negara Jepang. Kedua negara termasuk berada di jalur cincin api Pasifik.
”Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar rebuild. Karena itu, diperlukan bantuan teknis guna membangun Palu yang baru berdasarkan masterplan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi,” kata Basuki.
Penanganan pascabencana di Sulteng, lanjutnya, meliputi tahap tanggap darurat serta rehabilitasi dan rekonstruksi. Untuk tahap tanggap darurat, pemerintah akan membangun hunian sementara (huntara) bagi warga yang rumahnya hancur, seperti terjadi di Petobo dan Balaroa.
Ke depan, warga yang sebelumnya tinggal di wilayah tersebut akan direlokasi ke tempat lain. Sementara rencana induk rehabilitasi dan rekonstruksi akan disusun.
Menurut rencana, tim teknis dari JICA akan tiba di Palu pada Sabtu besok dan bergabung dengan tim Indonesia yang dikoordinasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Setelah melakukan survei di Sulteng, tim tersebut akan menyusun rencana induk untuk membangun Palu yang lebih tangguh. Proses rehabilitasi dan rekonstruksi ditargetkan selesai dalam waktu dua tahun terhitung mulai awal Januari 2019.