Pemerintah Siap Meningkatkan Kompetensi Pekerja
NUSA DUA, KOMPAS — Peningkatan kompetensi sumber daya manusia mendesak dilakukan agar industri perdagangan secara elektronik atau e-dagang Indonesia tidak tertinggal dari negara lain. Pemerintah mengupayakan pelatihan vokasi dengan cara menggandeng perusahaan teknologi dan universitas.
Demikian salah satu hasil pertemuan Komite Pengarah Pelaksanaan Peta Jalan Sistem E-Dagang dengan pendiri sekaligus Executive Chairman Alibaba Group Jack Ma, Sabtu (13/10/2018), di Nusa Dua, Bali.
Anggota Komite Pengarah yang hadir ialah Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, serta Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 74 Tahun 2017 tentang Peta Jalan Sistem E-Dagang 2017-2019 memuat tujuh program sasaran, yaitu pendanaan, sumber daya manusia, infrastruktur komunikasi, logistik, keamanan siber, perlindungan konsumen, dan perpajakan.
Perpres No 74/2017 mengamanatkan 62 keluaran kebijakan. Hingga 20 September 2018, baru 13 kebijakan ditetapkan. Sebagai contoh, pembukaan berjenjang daftar negatif investasi melalui Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No 19/2017 dan pemberian domain gratis bagi yang terlibat dalam industri e-dagang.
Perpres menyebutkan pula, dalam rangka pelaksanaan peta jalan sistem e-dagang, dibentuk Komite Pengarah. Tugasnya mencakup, antara lain, koordinasi, mengarahkan langkah-langkah kebijakan, dan evaluasi.
”Peningkatan kompetensi sumber daya manusia dilakukan bersama swasta. Agar pertumbuhan ekonomi digital semakin positif, Indonesia memerlukan banyak pekerja kompeten. Kami dan Jack Ma sepakat dengan keinginan itu sehingga kami tawarkan proposal kerja sama model pelatihan,” tutur Darmin.
Rudiantara mengemukakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah memiliki program beasiswa pelatihan bagi pekerja di bidang teknisi. Namanya adalah Digital Talent. Sebanyak 20 universitas dilibatkan.
Selain itu, perusahaan teknologi raksasa, seperti Microsoft, Amazon, dan Cisco, juga ikut berpartisipasi. Mereka mengembangkan kurikulum pelatihan teknis yang dibutuhkan industri generasi keempat, antara lain analisis data berukuran besar, penyimpanan berbasis sistem komputasi awan, dan kecerdasan buatan.
Digital Talent dimulai sejak September 2018. Sekitar 43.000 orang mendaftar dan 20.000 di antaranya lulus seleksi. Kemkominfo hanya akan mengambil 1.000 orang. Pelatihan akan berlangsung maksimal dua bulan hingga akhir tahun 2018. Peserta yang ikut pelatihan bakal mendapatkan sertifikat sehingga diharapkan memudahkan mencari pekerjaan.
Lima jenis produk asli Indonesia, diutamakan dari pelaku UMKM, diikutkan dalam penjualan daring di platform e-dagang milik Alibaba Group.
Sementara penjajakan kerja sama dengan Jack Ma, lanjutnya, lebih menyasar pelatihan pengetahuan ke para pengurus perusahaan rintisan bidang teknologi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Materi pelatihan seputar pengetahuan industri e-dagang. Dengan demikian, terjadi akselerasi kompetensi.
Kemkominfo juga memiliki program Indonesia Next Unicorn atau Nexticorn. Program ini berusaha menjembatani kebutuhan pendanaan bagi pelaku usaha rintisan yang ingin naik kelas ke unicorn atau bervaluasi 1 miliar dollar AS. Kemarin, Kemkominfo menggelar Nexticorn Angkatan Kedua yang diikuti 88 perusahaan rintisan dan 125 pemodal ventura.
Selain menyoal sumber daya manusia, Darmin menyebutkan, materi lain menyangkut pemasaran produk Indonesia ke mancanegara melalui daring, terutama ke pasar China.
Komite Pengarah Pelaksanaan Sistem E-Dagang dan Jack Ma telah sepakat implementasinya dilakukan saat pelaksanaan peringatan Single’s Day yang jatuh pada 11 November.
Jadi, sebanyak lima jenis produk asli Indonesia, diutamakan dari pelaku UMKM, diikutkan dalam penjualan daring di platform e-dagang milik Alibaba Group. Pemilihan produk dilakukan penuh oleh tim dari Pemerintah Indonesia.
”Pembahasan amanat Peta Jalan Sistem E-Dagang terus dilakukan. Pertemuan dengan Jack Ma ini adalah yang kedua kali. Hal penting lain yang diputuskan bersama Jack Ma adalah merumuskan pemanfaatan teknologi digital untuk mendistribusikan bantuan sosial,” tutur Darmin.
Dalam kesempatan itu, Jack Ma menjelaskan, dirinya berharap keterlibatan dalam perayaan Single’s Day, pengusaha e-dagang Indonesia bisa belajar kesuksesan dari pelaku daring China. Dia menekankan, proyek uji coba itu sebaiknya tidak melulu mengejar target nilai penjualan.
”Hal yang akan kami fokuskan adalah bagaimana membantu barang Indonesia bisa tembus e-dagang lintas batas negara. Apabila ada kekurangan dalam proyek kali ini, kami bersama bisa mengulanginya lagi pada perayaan Single’s Day tahun mendatang,” ujar Jack Ma yang hadir sebagai Penasihat Komite Pengarah Pelaksanaan Peta Jalan Sistem E-Dagang Indonesia.
Jack Ma Institute
Mengenai kerja sama peningkatan kompetensi sumber daya manusia, Jack Ma menyebutkan kemungkinan menyelenggarakan Jack Ma Institute di Indonesia.
Di negara asalnya, Jack Ma Institute telah melatih 1.000 orang eksekutif dan wirausaha setiap tahun. Hanya saja, dalam konteks Indonesia, dia perlu mendiskusikan implementasinya lebih mendalam dengan Pemerintah Indonesia.
”Ketika kapasitas ataupun kompetensi seseorang terkait digital bertambah, dia mampu berkompetensi di ekonomi digital,” ucapnya.
Lebih jauh, Jack Ma menambahkan, pihaknya akan menambah investasi untuk Indonesia. Selain e-dagang, bentuk investasi berupa teknologi penyimpanan data berbasis komputasi awan, infrastruktur internet, dan logistik.
Airlangga menyebutkan lima jenis produk Indonesia yang akan diikutsertakan, misalnya mi, sarang burung, dan makanan ringan. Sejauh ini, produk tersebut berasal dari perusahaan skala menengah-besar. Indonesia mempertimbangkan kemampuan volume produksi, kecepatan pengantaran barang, dan kesukaan konsumen China dalam memilih jenis produk ataupun perusahaannya.