Polisi Turki Geledah Konsulat Arab Saudi Selama 9 Jam
ISTANBUL, SELASA — Aparat kepolisian Turki yang menyelidiki hilangnya wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, menghabiskan lebih dari 9 jam menggeledah gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul. Khashoggi hilang setelah memasuki konsulat tersebut pada 2 Oktober lalu.
Seorang saksi mengatakan, tim investigasi yang berjumlah sekitar 10 orang tersebut meninggalkan konsulat Arab Saudi, Selasa (16/10/2018) dini hari, setelah menyelesaikan pemeriksaan terkait kasus hilangnya Khashoggi.
Khashoggi, warga negara Arab Saudi, adalah kolumnis harian The Washington Post. Dia sering mengungkapkan kritik terhadap kebijakan-kebijakan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman. Para pejabat Turki mengatakan bahwa mereka yakin Khashoggi dibunuh di dalam gedung konsulat Arab Saudi itu dan dimutilasi di sana.
Arab Saudi membantah tuduhan tersebut. Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud telah memerintahkan Kejaksaan Arab Saudi menyelidiki masalah Jamal Khashoggi.
Menurut saksi, untuk keperluan pemeriksaan tersebut, empat kendaraan forensik didatangkan ke konsulat Arab Saudi di Istanbul. Tim investigasi kemudian mengambil sampel tanah, juga pintu besi dari taman gedung konsulat. Penyelidikan tersebut juga melibatkan seekor anjing pelacak.
Sumber diplomatik Turki sebelumnya mengatakan bahwa tim gabungan Turki-Arab Saudi akan melakukan penyelidikan di konsulat Arab Saudi, tempat terakhir Khashoggi terlihat sebelum dia menghilang pada 2 Oktober lalu.
Siap mengakui
Terkait kasus tersebut, Pemerintah Arab Saudi dilaporkan siap mengakui bahwa Khashoggi telah dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul. CNN dan harian The New York Times menuliskan hal itu pada Senin (15/10/2018) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berspekulasi soal ”pembunuh sadis” yang mungkin bertanggung jawab atas hilangnya Khashoggi.
Pemerintah Arab Saudi, tulis harian The New York Times, akan melindungi Pangeran Mohammed dengan menimpakan kesalahan kepada aparat intelijen atas kecerobohan dalam pelaksanaan operasi tersebut.
CNN melaporkan bahwa Pemerintah Arab Saudi sedang mempersiapkan pernyataan bahwa Khashoggi telah dibunuh saat interogasi berlangsung. Laporan CNN itu berasal dari dua sumber yang tidak disebutkan namanya. CNN menyatakan bahwa salah satu sumber mengatakan bahwa Riyadh berniat menculik Khashoggi, tetapi hal itu belum diotorisasi oleh Pemerintah Arab Saudi.
Pemerintah Arab Saudi belum bisa dihubungi untuk dikonfirmasi terkait laporan CNN tersebut.
Presiden Trump mengatakan kepada wartawan, Senin lalu, bahwa ia mengetahui laporan itu, tetapi tidak tahu apakah laporan itu resmi. Trump menambahkan, AS bekerja sama dengan Arab Saudi dan Turki untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Trump menyebut, hilangnya Khashoggi sebagai ”situasi yang mengerikan”.
Sementara harian The New York Times, mengutip sumber yang tahu dengan rencana Arab Saudi, melaporkan bahwa Pangeran Mohammed bin Salman telah menyetujui interogasi dan upaya paksa membawa Khashoggi kembali ke Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi, tulis Times, akan melindungi Pangeran Mohammed dengan menimpakan kesalahan kepada aparat intelijen atas kecerobohan dalam pelaksanaan operasi tersebut.
Pompeo ke Riyadh
Dalam kasus ini, Trump mengirim Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk bertemu Raja Salman atas kasus hilangnya Khashoggi. Kasus ini telah merenggangkan hubungan AS dan Arab Saudi yang selama ini telah dijaga dengan sangat hati-hati oleh Trump.
Atas hilangnya Khashoggi tersebut, anggota keluarganya mendesak agar dilakukan penyelidikan. Pernyataan keluarga Khashoggi itu yang dirilis pada hari Senin. ”Kami sedih dan cemas mengikuti berita mengenai nasib ayah kami setelah kehilangan kontak dengannya dua minggu lalu,” kata mereka.
”Tanggung jawab moral dan hukum yang kuat yang ayah kami tanamkan di dalam diri kami, mewajibkan kami menyerukan pembentukan komisi internasional yang independen dan tidak memihak untuk menyelidiki kematiannya,” demikian keluarga Khashoggi.
Konferensi jalan terus
Kasus itu telah memicu kecaman internasional terhadap Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar dunia. Karena kasus Khashoggi tersebut, banyak eksekutif bisnis dan media membatalkan keikutsertaan mereka di konferensi investasi yang direncanakan di Arab Saudi bulan ini.
Sementara penyelenggara mengatakan bahwa konferensi tersebut akan berlangsung. Arab Saudi telah membatalkan resepsi diplomatik tahunan di Washington DC yang semula dijadwalkan berlangsung akhir pekan ini.
Banyak anggota Kongres AS yang telah lama mengkritisi Arab Saudi bersuara keras terhadap Pemerintah Arab Saudi atas kasus ini.
Seorang pejabat Turki dan sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa otoritas Turki memiliki rekaman audio yang menunjukkan bahwa Khashoggi dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul tersebut. Bukti- bukti terkait pembunuhan Khashoggi pun telah dibagi ke berbagai negara, termasuk Arab Saudi dan AS.
Pemerintah Arab Saudi sebelumnya membantah telah membunuh Khashoggi dan mengecam pernyataan itu sebagai ”kebohongan”. Pemerintah Arab Saudi mengatakan bahwa Khashoggi telah meninggalkan gedung konsulat.
”Raja dengan tegas membantah mengetahui hal itu,” kata Trump kepada wartawan setelah berbicara dengan Raja Salman melalui telepon. ”Dia mungkin benar-benar tidak tahu. Mungkin ini bisa jadi pembunuh sadis. Siapa yang tahu?” kata Trump tanpa memberikan bukti untuk mendukung pernyataannya.
(REUTERS/AP)