BEKASI, KOMPAS -- Aliran Kali Bekasi kembali ditutupi busa dan mengeluarkan bau busuk pada Rabu (17/10/2018). Penyebabnya adalah pembuangan limbah cair oleh pabrik yang tidak bertanggung jawab. Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi tengah melaksanakan investigasi untuk mencari oknum yang melakukan tindakan tersebut.
Pantauan pada Rabu siang di depan Bendung Bekasi yang berada di Jalan Mayor Madmuin Hasibuan, busa berwarna putih menutupi badan sungai. Selain itu, bau tidak sedap juga tercium hingga ke jalanan yang berada diatasnya. Aroma tersebut mengganggu kenyamanan warga.
Jumhana Luthfi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi mengatakan, busa-busa tersebut diperkirakan mulai muncul pada Rabu dinihari, yaitu sekitar pukul 04.00. Penyebab munculnya busa di Kali Bekasi disebabkan oleh limbah cair yang dibuang oleh pabrik yang nakal. Limbah tersebut mengaliri aliran sungai, dan mengalami reaksi kimia yang menyebabkan air menjadi berbusa dan berbau busuk.
Saat ini, pihaknya tengah melakukan investigasi pada pabrik yang berada di wilayah Kota Bekasi untuk memastikan identitas pelanggar. Selain itu, ia juga telah berkoordinasi dengan pemerintah kota lain di Bogor, Kabupaten Bekasi, dan lainnya untuk memeriksa pabrik di wilayah mereka masing-masing. Ia belum dapat memastikan letak pabrik nakal tersebut.
"Kemungkinan dari pabrik yang berada di wilayah hulu sungai," ujarnya saat ditemui pada Rabu (17/10/2018) siang.
Menurut Arif (25), busa pada Kali Bekasi sudah ada sejak pagi tadi. Munculnya busa tersebut juga diikuti dengan bau busuk.
"Baunya benar-benar mengganggu. Sampai beberapa meter dari sungainya juga masih tercium," kata warga yang tinggal di dekat pintu air itu.
Bau tidak sedap itu tidak menghalangi beberapa warga untuk turun hingga bibir sungai untuk mengabadikan momen tersebut. Beberapa orang yang berjalan kaki bergegas mengubah arah jalannya setelah melihat pemandangan Kali Bekasi yang dipenuhi busa. Sejumlah pengendara motor juga menghentikan laju kendaraannya dan kemudian turun dari motor untuk memotret.
Sementara itu, Alit (33) mengungkapkan kejadian air berbusa ini sudah cukup sering terjadi. Sebelum peristiwa hari ini, Kali Bekasi juga pernah mengeluarkan busa dan bau tidak sedap.
Alit mengatakan, September lalu, Kali Bekasi juga dipenuhi busa yang sama. Hal ini membuat akses air bersih di rumahnya yang berada di wilayah Bekasi Utara terganggu. Ia berharap pemerintah Kota Bekasi segera mencari penyelesaian yang tepat.
Jumhana juga mengatakan, kemungkinan oknum yang membuang limbah tersebut mencuri kesempatan untuk melakukannya. "Pembuangan limbah tidak memakan waktu lama, hanya sekitar 30 menit, sehingga masih ada pihak yang berani melakukannya. Kali Bekasi yang dipenuhi busa juga masih sering terjadi, tidak hanya pada tahun ini saja," pungkasnya.