JAKARTA, KOMPAS — Menjelang musim hujan, Kota Jakarta Selatan mulai memetakan daerah rawan banjir di tiap-tiap kecamatan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, wilayah yang rawan banjir di Jaksel di antaranya Kelurahan Pejaten Timur, Rawajati, Pengadegan, Pondok Labu, Lenteng Agung, Srengseng Sawah, Kebon Baru, dan Manggarai.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan Holi Susanto mengatakan, tiap-tiap kecamatan diminta memetakan daerah mana saja yang rawan banjir dan genangan. Data itu nantinya akan direkapitulasi dan dikumpulkan ke Dinas SDA DKI Jakarta. Menurut Holi, berdasarkan data tahun 2017, kawasan yang rawan banjir adalah di bantaran saluran penghubung Pulo, Jatipadang, serta Pengadengan, Pancoran. Tahun lalu, tanggul di saluran penghubung Jatipadang beberapa kali jebol sehingga air meluap masuk ke rumah warga. Tanggul jebol tidak hanya berada di satu titik, tetapi juga di beberapa titik. Hal itu lantaran saluran air menyempit dan ditutup semen oleh warga. Saluran juga menghilang dan menjadi badan jalan.
Sementara itu, di Pengadengan, Pancoran, Jakarta Selatan, banjir disebabkan oleh aliran Kali Ciliwung yang meluap. Ada beberapa RW di Kelurahan Pengadengan yang selalu menjadi langganan banjir ketika curah hujan di kawasan hulu meningkat. Wilayah ini juga berada di cekungan sehingga sangat rawan banjir dan genangan.
Selain memetakan daerah rawan banjir, beberapa lokasi rawan genangan saat ini masih didata. Sejumlah titik jalan yang rawan genangan di antaranya di Jalan Gatot Subroto, Jalan Rasuna Said, dan Kemang. Oleh karena itu, Suku Dinas SDA Jakarta Selatan sudah menyiapkan total 911 personel pasukan biru yang bersiaga sejak saat ini. Mereka bertugas menormalisasi saluran, menguras saluran, dan memperbaiki infrastruktur seperti tali-tali air.
”Alat berat juga sudah kami siapkan ada 23 unit alat berat, 10 unit pompa mobile, dan 39 dump truck untuk mengangkut sampah,” kata Holi, Rabu (17/10/2018).
Sejumlah waduk dan situ di Jakarta Selatan juga sudah mulai dikeruk untuk menampung lebih banyak air selama musim hujan. Beberapa waduk yang sudah dikeruk adalah Waduk Poncol di Ragunan dan Waduk Rawalindung di Pesanggrahan.
Sebelumnya, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Bambang Hidayah mengatakan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, awal musim hujan terjadi pada Oktober dan November. Beberapa lokasi rawan banjir di Jakarta di antaranya 6 kelurahan di aliran Kali Angke, 21 kelurahan di aliran Pesanggrahan, 12 kelurahan di aliran Ciliwung, 10 kelurahan di aliran Kanal Barat, 9 kelurahan di Ciliwung Lama, 23 kelurahan di aliran Sunter, 12 kelurahan di aliran Cipinang, dan 8 kelurahan di aliran Cengkareng Drain.
”Titik-titik rawan banjir ini menyebar, tetapi terutama di bantaran sungai yang belum dinormalisasi. Di Jakarta, dari 78 daerah rawan banjir, 23 daerah telah teratasi salah satunya dengan program normalisasi sejak 2015 hingga 2017,” kata Bambang, Rabu (12/9/2018).