Turki dan Arab Saudi menyelidik kantor konsulat. Menurut sumber CNN, Riyadh menyiapkan laporan pengakuan kematian Khashoggi di konsulatnya di Istanbul. Menlu AS Pompeo kunjungi Saudi menemui Raja Salman.
ISTANBUL, SELASA—Tim forensik Turki telah menyelesaikan tugas penyelidikan di kantor Konsulat Arab Saudi, di Istanbul. Sampai dua minggu setelah kabar hilangnya Jamal Khashoggi, jejak jurnalis itu belum ditemukan.
Tim forensik yang memeriksa ke dalam kantor konsulat tampak meninggalkan kantor itu pada Selasa (16/10/2018) sekitar pukul 05.00 setelah beberapa jam berada di dalam. Mereka mengenakan penutup, sarung tangan, dan sepatu khusus sebagaimana biasa dikenakan jika menyelidiki kasus kriminal.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Selasa, tiba di Riyadh menemui Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Pangeran Abdullah untuk membicarakan hilangnya penulis kritis Washington Post,Khashoggi, sejak 2 Oktober. Sumber pejabat AS mengatakan, AS dan Saudi sepakat adanya penyelidikan menyeluruh atas kasus itu. Sejak awal, Saudi menyangkal tuduhan bahwa Khashoggi dibunuh di kantor konsulatnya dan menyebut tuduhan itu ”tanpa dasar”.
Kerja sama
Tim Turki meninggalkan kantor konsulat diikuti oleh tim forensik Arab Saudi. Mobil forensik membawa sampel tanah dan pintu metal dari taman, kata seorang sumber. Seekor anjing polisi ikut dalam penyelidikan itu. ”Para penyelidik Turki di tempat kejadian melakukan penyisiran di konsulat dan membawa benda-benda yang dianggap perlu,” kata sumber pejabat Turki. Diakui oleh pejabat ini, sulit mengumpulkan bukti setelah kejadian berlangsung lewat dari 13 hari.
Turunnya dua tim forensik itu merupakan bagian dari kerja sama yang disepakati kedua pemimpin. Menyusul kabar hilangnya Khashoggi, Raja Salman menelepon Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Lewat komunikasi telepon, mereka setuju membentuk kelompok untuk menyelidiki hilangnya Jamal Khashoggi.
Presiden Erdogan kepada wartawan di parlemen, Selasa, mengatakan, kemungkinan ada bagian yang telah dicat sejak Khashoggi hilang. ”Investigasi mencari banyak hal, seperti bahan beracun dan bahan yang dihilangkan dengan mengecat,” kata Erdogan.
Mechthild Prinz, profesor forensik di John Jay College of Criminal Justice yang pernah bekerja di Kantor Pemeriksa Medis di Kota New York, mengatakan, campuran kimia bisa menyingkap darah yang tertinggal. ”Ini tergantung seberapa baik dibersihkannya,” kata Prinz. ”Tentu anda tak ingin ada orang yang membersihkan, tetapi sangat sering orang melakukan penghilangan darah.”
Menyiapkan pengakuan
Jaringan televisi CNN melaporkan, Pemerintah Arab Saudi tengah menyiapkan pengakuan soal kematian Khashoggi dengan menyatakan tindakan pembunuhan adalah hasil kesalahan interogasi. Menurut sumber CNN, laporan ini tampaknya akan menyimpulkan bahwa operasi dilakukan tanpa sepengetahuan otoritas terkait dan tidak transparan sehingga pelaku yang bertanggung jawab akan ditangkap.
Menlu Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan, Turki belum menerima pengakuan Arab Saudi.
Sebelumnya, otoritas Turki menyatakan mempunyai rekaman yang menunjukkan bahwa warga Arab Saudi yang sedang mengurus kelengkapan pernikahan itu dibunuh saat sedang berada di kantor konsulat. Bukti rekaman itu telah dibagikan kepada sejumlah negara, termasuk kepada Arab Saudi dan AS. Kabarnya Khashoggi merekam keberadaannya di konsulat melalui jam tangannya.
Sumber Al Jazeera bahkan menambahkan ada bukti rekaman lain yang dimiliki Turki dengan durasi sekitar 11 menit.
Sejumlah jurnalis, Selasa, menggelar protes di depan Konsulat Saudi di Istanbul. Negara-negara Eropa menuntut dibentuknya ”penyidik yang kredibel” untuk kasus ini.