JAKARTA,KOMPAS – Polisi menemukan proyektil peluru, di ruang kerja Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Vivi Sumantri Jayabaya, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (17/10/2018). Jenis dari proyektil ini akan dibandingkan dengan proyektil peluru yang ditemukan polisi dari kejadian penembakan salah sasaran, di gedung yang sama, Senin (15/10).
“Kepolisian sudah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara), Puslabfor juga sudah olah TKP, dan kami menemukan satu proyektil peluru, di ruang kerja Vivi, di lantai 10,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Roma Hutajulu, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Sementara dari ruang kerja Anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional Totok Daryanto, di lantai 20, yang dari ruangannya juga dilaporkan adanya bekas tembakan di kaca jendela, polisi belum menemukan proyektil pelurunya.
“Untuk yang di lantai 20, masih kami cari,” tambahnya.
Berdasarkan pengecekan sementara oleh Puslabfor, proyektil peluru itu memiliki ukuran 9 milimeter atau ukuran yang sama dengan proyektil peluru yang ditemukan dari dua ruang kerja anggota DPR yang terkena penembakan salah sasaran, Senin lalu.
Senin lalu, dua ruang kerja anggota DPR terkena penembakan salah sasaran dari Lapangan Tembak Senayan. Kedua ruang kerja dimaksud adalah ruang kerja milik Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Heri Purnomo dan Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Wenny Warouw.
“Namun sekalipun pelurunya sama 9 milimeter, tetapi untuk mengetahui apakah identik atau tidak proyektil peluru ini dengan proyektil yang ditemukan Senin lalu, kita akan lakukan scientific investigation, uji balistik,” jelasnya.
Polisi, dia menekankan, akan bekerja dengan basis penyelidikan ilmiah guna menyelidiki hingga tuntas penembakan ke gedung tempat ruangan kerja para anggota DPR. “Kalau sudah berdasarkan scientific investigation, kita tahu itu sudah tak terbantahkan (hasil penyelidikannya),” tambahnya.
Roma menyampaikan hal ini guna menjawab keraguan yang muncul bahwa penembakan ke gedung DPR merupakan penembakan salah sasaran. Ini seperti diungkapkan Wenny Warouw.
Wenny masih meragukan tembakan ke ruang kerjanya, dan ruang kerja sejumlah anggota DPR lainnya, akibat dari penembakan salah sasaran.
Salah satunya, karena dari hasil pemantauannya ke Lapangan Tembak Senayan, di sekitar area tembak reaksi atau tempat pelaku penembak salah sasaran berada, Senin, sudah ada penghalang.
“Ada tanggul kira-kira dua meter, ada lagi seng baja lima meter, baru ada pohon-pohon, kok peluru bisa nembus?” tanyanya.
Tak hanya itu, jika disebut pelaku menggunakan senjata Glock 17, purnawirawan polisi berpangkat brigadir jenderal ini, menyebut senjata itu jarak jangkaunya terbatas, sulit untuk bisa sampai ke Nusantara I. “Saya juga memiliki Glock 17, jarak efektifnya hanya 50 meter, paling jauh 350 meter, itu pun sudah belok kalau ada angin,” katanya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Roma Hutajulu menjelaskan bekas tembakan yang ditemukan di dua ruang kerja anggota DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.