JAKARTA, KOMPAS - Tantangan besar akan dihadapi tim nasional sepak bola U-19 Australia dalam ajang Piala Asia 2108, yang bergulir pada 18 November 2018. "Socceroos" Muda akan menghadapi tim mapan seperti Korea Selatan yang memiliki reputasi baik dalam ajang dua tahunan tersebut.
Langkah skuad Socceroos muda dimulai dengan melawan Korea Selatan di penyisihan grup C pada 19 Oktober mendatang. Grup C juga dihuni oleh dua tim lainnya, yaitu Yordania dan Vietnam. Adapun Korea Selatan tercatat sebagai tim tersukses dengan 12 gelar juara.
Menyadari hal itu, pelatih Socceroos Muda Ante Milicic mengatakan, akan fokus pada laga pertama di Piala Asia. "Kami sadar berada di grup yang tangguh, tetapi kami tetap berusaha untuk bermain baik. Sementara ini, kami memilih fokus untuk menghadapi pertandingan pertama melawan Korea Selatan," ujarnya saat ditemui di Kedutaan Besar Australia, di Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2018) malam.
Sebagai persiapan menyambut Piala Asia tersebut, 23 pemain Socceroos Muda telah berlatih di Singapura selama 10 hari. Hal itu, kata Milicic, dilakukan untuk beradaptasi dengan cuaca di Indonesia.
Ditemui terpisah, penyerang Socceroos Muda John Roberts optimistis memenangi Piala Asia 2018 dan siap menatap Piala Dunia U-20 tahun depan. Untuk lolos ke babak enam belas besar, Socceroos Muda wajib minimal meraih peringkat kedua di grup C. Turnamen ini juga memberikan tiket Piala Dunia U-20 yang berlangsung di Polandia pada 2019 bagi para semifinalis Piala Asia.
Pelatihan "Socceroos"
Setelah tiba di Jakarta pada 15 Oktober, Socceroos Muda juga mengadakan pelatihan sepak bola kepada pelajar dari sekolah kemitraan Australia-Indonesia pada Rabu (17/10/2018), di Planet Futsal, Kota Bekasi, Jawa Barat. Klinik pelatihan ini guna mengembangkan kerja sama antarfederasi sepak bola Australia dan Indonesia.
"Klinik pelatihan hari ini berjalan baik. Anak-anak terlihat senang dan bersahabat," tutur John Roberts yang ikut memberikan pelatihan kepada para pelajar. Dalam latihan tersebut, John dan anak-anak berdiri membentuk lingkaran dan melakukan operan dengan satu kali sentuhan secara cepat.
Belasan anak-anak dari Madrasah Tsanawiyah Yasda, Jakarta, juga berlatih tendangan dari titik penalti. Mereka menendang bergantian. John yang bertugas menjadi kiper sedikit kewalahan melayani tendangan terarah dari anak-anak Indonesia. Latihan tersebut dimulai sejak pukul 14.00 hingga 16.00.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan mengatakan, olahraga dapat memperkuat hubungan antara warga Australia dan Indonesia. "Nilai-nilai kebersamaan, kompetisi, dan kerja sama tim dalam olahraga, menyatukan masyarakat terutama anak muda," tutur Quinlan.
Pelatihan ini, kata Quinlan, juga termasuk dalam program trilateral Indonesia, Australia, dan Jerman, untuk mendukung pengembangan pelatih di akar rumput. Hal itu sejalan dengan kerja sama federasi sepak bola Australia dan Indonesia yang terus berkembang. (DIONISIO DAMARA)