Eropa Kaji Relasi ke Saudi
Perkembangan kasus Jamal Khashoggi semakin berdampak pada Arab Saudi. Berbagai pihak meminta pertanggungjawaban Arab Saudi atas menghilangnya jurnalis senior itu.
BERLIN, RABU Eropa mungkin perlu mengkaji dan bahkan juga mengubah hubungannya dengan Arab Saudi. Peluang itu akan sangat bergantung pada hasil penyelidikan atas kasus menghilangnya jurnalis senior Arab Saudi, Jamal Khashoggi.
”Kita mempunyai gambaran yang saling bertolak belakang soal Arab Saudi, terutama dengan apa yang terjadi kepada Khashoggi beberapa hari belakangan; dan apa yang berkembang beberapa hari ke depan akan melengkapi gambaran itu,” tutur Juergen Hardt, juru bicara urusan luar negeri Kelompok Parlemen CDU/CSU, mitra Kanselir Jerman Angela Merkel, kepada radio Deutschlandfunk, Rabu (17/10/2018).
”Eropa mungkin perlu mengoreksi kebijakannya terhadap Arab Saudi,” ujar Hardt. ”Kita perlu memakai pengaruh ekonomi kita agar Arab Saudi tetap menjaga stabilitas di kawasan.”
Namun, kata Hardt, saat ini terlalu dini mengusulkan perubahan kebijakan. Tidak ada pula rencana memberi sanksi kepada Arab Saudi terkait Khashoggi.
Khashoggi, yang tinggal di AS sejak 2017 dan menjadi pengkritik Pangeran Mohammed lewat tulisan-tulisannya di The Washington Post, menghilang sejak masuk Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober lalu.
Akibat kasus itu, sejumlah eksekutif dan kalangan bisnis membatalkan kehadiran pada konferensi Prakarsa Investasi Masa Depan, di Riyadh, Arab Saudi, 23- 25 Oktober mendatang. Terakhir, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde memutuskan untuk menangguhkan rencana hadir di forum itu, menyusul tokoh-tokoh dan lembaga bisnis sebelumnya.
Menlu Jerman Heiko Maas juga menunda kunjungan ke Saudi, menunggu hasil penyelidikan.
Rumah konsul diperiksa
Hingga Rabu, penyelidikan oleh aparat kepolisian Turki berlanjut dengan memeriksa kediaman Konsul Arab Saudi di Istanbul. Semula pemeriksaan itu akan digelar pada Selasa malam, tetapi tak diizinkan Arab Saudi.
Sebelumnya, penyelidik Turki menggeledah konsulat, Senin malam hingga Selasa dini hari. Belum ada pengumuman terkait hasil penyelidikan tersebut.
Meski demikian, berbagai informasi soal masalah itu terus tersebar ke media massa. Rabu, koran pro-Pemerintah Turki, Yeni Safak, melansir laporan yang disebut rekaman suara peristiwa saat Khashoggi disiksa dan dibunuh di konsulat.
Dalam rekaman itu, Konsul Jenderal Mohammed al-Otaibi terdengar berkata kepada mereka yang diduga menyiksa Khashoggi, ”Lakukan ini di luar; kalian membuat saya dalam kesulitan.” Seorang penyiksa menyahut, ”Diam jika kamu ingin tetap hidup saat kembali ke Arab (Saudi).”
Pejabat Arab Saudi belum merespons upaya kantor berita Associated Press untuk mengonfirmasi kasus Khashoggi. Media Turki melaporkan, Otaibi meninggalkan Turki, Selasa siang.
Riyadh membantah Khashoggi dibunuh di konsulatnya di Istanbul. Mereka berkeras Khashoggi telah keluar dari konsulat.
Beredar informasi bahwa sebagian orang yang diduga terlibat kasus itu diketahui sebagai anggota pasukan pengamanan Pangeran Mohammed bin Salman. Satu diidentifikasi sebagai Maher Abdulaziz Mutreb yang pernah jadi diplomat di London. Ia beberapa kali terekam berada di dekat Pangeran Mohammed.
Tersangka lain diidentifikasi sebagai Abdulaziz Mohammed al-Hawsawi, Thaar Ghaleb al-Harbi, dan Muhammed Saad Alzahrani. Mereka diketahui sebagai anggota pasukan pengawal keluarga kerajaan. Satu tersangka lain diidentifikasi sebagai Salah al-Tubaigy, pakar forensik, pejabat di Kementerian Dalam Negeri dan sekolah dokter.
Rabu kemarin, Menlu AS Mike Pompeo melanjutkan kunjungan ke Ankara selepas dari Riyadh untuk membahas kasus Khashoggi. Ia bertemu Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu. Tidak dijelaskan isi pembicaraan mereka.
Pompeo menyatakan, Arab Saudi akan bertindak adil dalam kasus itu. ”Mereka tidak membuat pengecualian terhadap siapa pun yang bertanggung jawab,” ujarnya saat ditanya apa yang akan dilakukan Arab Saudi jika ada anggota keluarga kerajaan terlibat dalam kasus Khashoggi.
(AP/AFP/REUTERS/RAZ/SAM)