Hampir Separuh Warga Dunia Hidup dengan 5,5 Dollar AS Per Hari
Oleh
BENNY DWI KOESTANTO
·2 menit baca
NEW YORK, SELASA — Laporan terbaru Bank Dunia menyatakan, hampir separuh penduduk dunia atau 3,7 miliar orang hidup dengan uang di tangan tidak lebih dari 5,5 dollar AS per hari atau sekitar Rp 83.600 per hari. Meski ada kemajuan global dalam mengurangi tingkat kemiskinan, dikhawatirkan target pengurangan kemiskinan ekstrem menjadi kurang dari 3 persen dari populasi dunia pada tahun 2030 tidak tercapai.
Dalam laporan yang terbit dua kali setahun itu, Bank Dunia mengambil pandangan yang lebih luas tentang kemiskinan untuk melihat kondisi negara-negara tertinggal. Mereka yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem adalah warga yang berpenghasilan kurang dari 1,90 dollar AS atau sekitar Rp 28.800 per hari.
Jumlah warga yang tinggal dengan predikat miskin ekstrem itu dinyatakan turun dalam satu tahun terakhir. Namun, dengan kriteria yang diperluas untuk kemiskinan, laporan itu menemukan bahwa jumlah orang miskin di seluruh dunia masih ”sangat tinggi”, sementara buah pertumbuhan ekonomi ”dibagi secara tidak merata di seluruh kawasan dan negara”.
Meskipun pertumbuhan global tahun-tahun belakangan ini lamban, jumlah total orang dalam kemiskinan menurun lebih dari 68 juta orang antara tahun 2013 dan 2015. Jumlah itu kira-kira setara dengan populasi di Thailand atau Inggris.
Laporan tersebut mengatakan, tren saat ini menunjukkan tujuan Bank Dunia mengurangi kemiskinan ekstrem menjadi kurang dari 3 persen dari populasi dunia pada tahun 2030 mungkin tidak tercapai. ”Temuan yang sangat menyedihkan bahwa kemiskinan ekstrem terlihat di beberapa negara, dan bahwa laju pengurangan kemiskinan akan segera melambat secara signifikan,” demikian antara lain isi laporan itu.
Pada ambang batas 5,50 dollar AS per hari, kemiskinan global turun menjadi 46 persen dari 67 persen antara tahun 1990 dan 2015. Bank Dunia melaporkan, bulan lalu bahwa kemiskinan ekstrem telah turun menjadi 10 persen pada tahun 2015. Dengan kenaikan China, Asia Timur, dan Pasifik, ada penurunan 60 poin dalam tingkat kemiskinan menjadi 35 persen. Namun, wilayah itu tidak mungkin melanjutkan untuk mencapai kecepatan tersebut seiring pertumbuhan yang dimoderasi.
Kemiskinan terlihat bertambah di Afrika Sub-Sahara, di mana 84,5 persen populasi masih hidup dengan pendapatan kurang dari 5,50 dollar AS per hari. Jika dua dekade lalu masih terdapat 60 persen dari populasi global hidup di negara-negara berpenghasilan rendah, pada tahun 2015 jumlahnya menurun cukup tajam, yakni sekitar 9 persen. Bank Dunia juga memperingatkan bahwa di banyak negara itu penyebaran warga atau kaum miskinnya tidak merata. (AFP)