BEIJING, RABU — Di tengah-tengah situasi tegang antara Amerika Serikat dan China terkait perdagangan dan penjualan senjata, kapal penelitian Angkatan Laut AS, Thomas G Thompson, berlabuh di pelabuhan Kaohsiung, Taiwan, untuk mengisi bahan bakar dan mengganti kru kapal, Senin lalu. Sebenarnya bukan kali ini saja kapal itu berlabuh di Taiwan.
Namun, masalah ini menjadi sensitif dan dipersoalkan karena hubungan AS-China yang kurang harmonis akhir-akhir ini. Kapal Thomas G Thompson merupakan kapal milik Departemen Penelitian AL AS dan dioperasikan bersama dengan the University of Washington.
Kantor berita Taiwan, Central News Agency, Rabu (17/10/2018), mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Taiwan Yen De-fa yang menegaskan kapal peneliti AL AS itu tidak melakukan kegiatan militer apa pun dan hanya singgah untuk bahan bakar dan kru.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang menegaskan pemerintah China memberikan perhatian khusus pada kunjungan kapal peneliti AS itu. China menentang segala macam bentuk kontak militer antara AS dan Taiwan. ”AS harus menghentikan segala bentuk pertukaran dan interaksi militer dengan Taiwan dan menangani masalah apa pun terkait Taiwan dengan lebih hati-hati,” kata Lu Kang.
China mendesak AS membatalkan penjualan suku cadang dan bantuan AS untuk pesawat tempur F-16 dan pesawat militer lainnya senilai 330 juta dollar AS yang dibeli Taiwan. AS tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan, tetapi secara hukum AS merasa berkewajiban memastikan Taiwan memiliki peralatan untuk mempertahankan diri sendiri. (AP)