Pemilu di Kandahar Ditunda Setelah Tewasnya Komandan Polisi
KABUL, JUMAT — Pemilu legislatif di wilayah Provinsi Kandahar, Afghanistan bagian selatan, ditunda hingga satu pekan setelah Komandan Kepolisian Kandahar Jenderal Abdul Razeq tewas ditembak di luar kantor gubernur, Kamis (18/10/2018). Ia adalah salah satu komandan keamanan yang berpengaruh di Afghanistan. Tewasnya Razeq merupakan pukulan bagi Pemerintah Afghanistan.
Serangan tersebut diklaim oleh kelompok Taliban pada Jumat (19/10/2018). Selain menewaskan Abdul Razeq, serangan itu juga menewaskan Kepala Intelijen Kandahar Abdul Mohmin dan Gubernur Kandahar Zalmay Wesa. Wesa meninggal setelah dibawa ke rumah sakit dan tidak bisa diselamatkan.
Serangan itu dilakukan seorang tentara elite Afghanistan, Kamis, setelah pertemuan di kompleks kantor Gubernur Kandahar yang membahas rencana pengamanan pemilihan parlemen Afghanistan yang baru saja berakhir.
Saat terjadi serangan, Kepala Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan Jenderal Scott Miller juga berada di lokasi kejadian. Ia selamat dan tidak terkena tembakan.
Insiden tersebut menunjukkan ketidakamanan di Afghanistan, dua hari sebelum pemilihan parlemen. Seorang juru bicara Taliban mengatakan, sebenarnya Miller yang menjadi target serangan.
Para peserta pertemuan sedang berkumpul untuk foto bersama saat tiba-tiba tembakan merebak di dalam kompleks Gubernur Kandahar.
Namun, Kolonel Angkatan Darat David Butler yang juga menghadiri pertemuan dengan Miller mengatakan, Miller berada di dekatnya, tetapi tidak ditembak. Ia menyebutkan, target tembakan itu adalah Abdul Razeq. ”Cukup jelas dia menembaki Razeq,” kata Butler kepada The Associated Press.
Sesi foto bersama
Menurut seorang juru kamera televisi AP yang ada di lokasi serangan, para peserta pertemuan saat itu berkumpul untuk foto bersama. Namun, tiba-tiba ada tembakan merebak di dalam kompleks Gubernur Kandahar.
Semua orang langsung menyebar dan para peserta dari AS bergegas menuju helikopter mereka. Terjadi baku tembak antara pasukan keamanan AS dan polisi Afghanistan ketika mereka mencoba menghentikan delegasi AS mencapai helikopter mereka.
Juru Bicara NATO Kolonel Knut Peters mengatakan, ada tiga warga Amerika Serikat, yaitu seorang agen AS, kontraktor koalisi, dan seorang warga AS, yang terluka dalam serangan tersebut. Ketiganya kini dalam kondisi stabil. Juru Bicara Taliban Qari Yousuf Ahmadi mengklaim bahwa pihaknya melakukan serangan tersebut dan Miller adalah targetnya.
Namun, Butler mengatakan, Miller dan para pejabat Afghanistan itu telah pindah ke luar gedung Gubernur Kandahar setelah beberapa jam pertemuan dan kemudian berdiri dalam kelompok kecil di kompleks itu. Tak lama kemudian, dia mendengar beberapa tembakan. ”Kami semua berlindung. Tembakan itu berakhir dalam hitungan detik,” ujarnya.
”Kami menstabilkan keadaan dan mengobati yang terluka serta mengamankan area itu,” kata Butler.
Dia menambahkan, Miller memastikan tempat kejadian aman dan korban terluka dibawa pergi oleh petugas medis sebelum dia meninggalkan area itu dan kembali ke kota Kabul.
Tokoh berpengaruh
Razeq adalah tokoh yang sangat kuat di Kandahar selatan dan sekutu dekat AS meski ada dugaan korupsi yang tersebar luas. Razeq memerintah bekas wilayah Taliban dengan tangan besi. Ia selamat dari beberapa upaya pembunuhan, termasuk satu tahun lalu yang menewaskan lima diplomat dari Uni Emirat Arab.
Analis Bill Roggio dari Long War Journal mengatakan, terbunuhnya Razeq mungkin memiliki implikasi besar pada situasi keamanan di Afghanistan selatan. Sebagai kepala polisi di Kandahar, Razeq telah menumpas pemberontakan Taliban yang terus meningkat selama beberapa tahun terakhir.
Taliban telah melontarkan ancaman akan mengganggu pemilihan parlemen Afghanistan yang berlangsung Sabtu (20/10/2018). Taliban juga telah memperingatkan para guru dan siswa agar tidak membiarkan sekolah-sekolah digunakan untuk pemungutan suara. Taliban pun memperingatkan warga Afghanistan agar menjauh dari tempat pemungutan suara.
Beberapa jam setelah serangan, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berusaha meyakinkan warga Kandahar bahwa mereka aman untuk pergi ke tempat pemungutan suara.
Dalam wawancara dengan AP, penasihat Ghani, Ziaulhaq Amarkhil, mengatakan, serangan itu dimaksudkan untuk mengganggu pemilihan parlemen.
Dia mendesak pemilih untuk menantang ancaman Taliban dengan mengatakan memberikan suara mereka ”akan menjadi tamparan besar di wajah musuh”.
Pada konferensi pers di Kabul, panglima militer Jenderal Mohammad Sharif Yaftali mengatakan, pasukan tambahan telah digerakkan dari Provinsi Helmand ke Kandahar.
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan, penembakan kepala polisi Kandahar itu tidak mungkin secara fundamental melemahkan situasi keamanan. Berbicara di Singapura di sebuah konferensi, Mattis menyebut kematian Razeq sebagai kehilangan yang tragis.
Namun, dia yakin, pasukan keamanan Afghanistan telah matang hingga pada titik di mana mereka dapat terus memerangi Taliban tanpa Razeq.
Kecaman DK PBB
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam serangan tersebut dan mengatakan kekerasan atau ancaman yang dimaksudkan untuk mengganggu pemilihan parlemen itu tidak dapat diterima.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan pemimpin militer Pakistan juga mengecam serangan Taliban itu. ”Seluruh warga dan pasukan keamanan Afghanistan telah membayar mahal karena ketidakstabilan terus berlanjut dan ada ancaman dari musuh-musuh perdamaian. Pakistan menanti pemerintah dan rakyat Afghanistan dalam pencarian mereka untuk perdamaian dan stabilitas abadi,” kata Imran Khan.
Keamanan terus memburuk di Afghanistan dengan serangan yang semakin menjadi-jadi oleh Taliban. Pasukan keamanan Afghanistan bersiaga tinggi menjelang pemilihan parlemen pada Sabtu pekan ini. Rabu malam, satu konvoi pasukan NATO diserang di dekat ibu kota Afghanistan, Kabul, menewaskan dua warga sipil dan melukai lima tentara Ceko.
Wahida Shakar, juru bicara Gubernur Provinsi Parwan, mengatakan, serangan di Distrik Bagram, Provinsi Parwan, juga mencederai tiga warga sipil Afghanistan. Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan di Bagram yang menjadi basis pangkalan militer AS.
Dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Afghanistan mengalami serangan hampir setiap hari. Pasukan NATO yang menyerahkan keamanan kepada pasukan Afghanistan pada akhir 2014. Sejak itu, mereka lebih sering melatih dan membantu dengan kekuatan udara. Sepanjang tahun ini, delapan tentara AS dan tiga tentara NATO tewas di Afghanistan. (AP/REUTERS)