JAKARTA, KOMPAS – Pengangkutan sampah dari DKI Jakarta ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat masih berlangsung normal kendati sempat terjadi pencegatan truk sampah yang melintas gerbang tol Bekasi Barat.
Aktivitas pengangkutan sampah yang normal misalnya terlihat di Tempat Penampungan Sementara Cempaka Putih, Jakarta Pusat. “Kegiatan pengangkutan sampah yang jelas terganggu. Tapi untunglah truk dari Cempaka Putih tidak ada yang diberhentikan,” kata Kepala Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Kecamatan Cempaka Putih Kota Administrasi Jakarta Pusat Susidarto, Jumat (19/10/2018) di Jakarta.
Sebelumnya, sejumlah truk pengangkut sampah milik Pemprov DKI Jakarta diberhentikan oleh petugas Dinas Perhubungan Kota Bekasi. Kejadian itu berlangsung pada Rabu (17/10/2018). Truk-truk itu tidak diperbolehkan melintas melalui tol Bekasi Barat.
Berdasarkan perjanjian kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Bekasi, ada tiga rute yang dapat dilalui oleh truk sampah. Pertama adalah jalur Cibubur, Transyogi, Bantargebang. Jalur ini dapat dilalui oleh semua kendaraan pengangkut sampah selama 24 jam.
Kedua adalah jalur tol Bekasi Barat. Jalur ini dapat dilalui oleh semua kendaraan pengangkut sampah dari pukul 21.00 hingga pukul 05.00. Ketiga adalah jalur Jatiasih. Jalur ini menjadi jalur alternatif para sopir truk sampah pada Kamis (18/10/2018). Jalur Jatiasih dapat dilalui oleh truk compactor pada pukul 05.00 hingga 21.00.
“Rute yang ditempuh untuk ke Bantargebang itu tergantung sopirnya. Untuk saat ini, mereka menghindari jalur tol Bekasi Barat,” kata Susidarto.
Ia mengatakan, sampah di TPS Cempaka Putih dikumpulkan dari tiga kelurahan. Ketiganya adalah Kelurahan Cempaka Putih Timur, Cempaka Putih Barat, dan Rawasari. Dalam sehari, pengangkutan sampah ke TPST Bantargebang berlangsung satu kali. Pada September 2018, tercatat ada 2.173 ton sampah yang terkumpul.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji pada Kamis (18/10/2018) mengatakan, pihaknya bekerja keras agar penumpukan sampah yang terlalu banyak tidak terjadi di Jakarta. Sebanyak 1.300 truk sampah yang dikirimkan setiap hari harus ditata ulang. Ini karena ada rute yang ditutup, seperti di tol Bekasi Barat. Menurutnya, pihaknya akan melakukan optimalisasi di titk-titik tertentu. Selain itu, para sopir truk sampah telah diinstruksikan untuk mengikuti peraturan Pemkot Bekasi tentang pengangkutan sampah.
Kepala Biro Tata Pemerintahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Premi Lasari pada Kamis (18/10/2018), meyakini bahwa pembatasan distribusi truk sampah ini terjadi karena persoalan mengenai dana kemitraan. “Mungkin ini terkait dana kemitraan pemerintah daerah yang belum cair,” katanya.