Pesta Terakhir WTA di Singapura
Turnamen Final WTA, yang mempertemukan petenis-petenis putri terbaik selama musim 2018, 21-28 Oktober, itu akan menjadi pesta terakhir di Singapura.
Turnamen Final WTA menjadi turnamen tenis Asosiasi Tenis Putri (WTA) di penghujung musim 2018. Final WTA adalah turnamen yang diikuti delapan petenis/pasangan teratas di nomor tunggal dan ganda.
Posisi dalam daftar peringkat ”Menuju Final WTA” dihitung dari akumulasi poin selama musim 2018. Ini berbeda dengan daftar peringkat dunia yang nilainya dihitung dalam 52 pekan terakhir.
Hingga Kamis (18/10/2018), delapan tunggal putri telah dipastikan lolos ke Singapura. Mereka adalah Simona Halep (Rumania), Caroline Wozniacki (Denmark), Angelique Kerber (Jerman), Naomi Osaka (Jepang), Petra Kvitova (Ceko), Sloane Stephens (Amerika Serikat), Elina Svitolina (Ukraina), dan Karolina Pliskova (Ceko).
Empat petenis, yaitu Halep, Wozniacki, Kerber, dan Osaka adalah juara turnamen grand slam musim ini. Halep (Perancis Terbuka), Wozniacki (Australia Terbuka), dan Osaka (AS Terbuka) meraih grand slam untuk pertama kalinya. Osaka dan Stephens juga menjalani debut dalam Final WTA.
Namun, Halep, petenis putri nomor satu dunia, terpaksa mundur karena cedera punggung. Posisinya digantikan Kiki Bertens, petenis Belanda peringkat kesembilan Final WTA.
Turnamen yang digelar sejak 1972 ini pernah diselenggarakan di berbagai negara, seperti AS, Jerman, Spanyol, Turki, hingga di Singapura sejak 2014. Bekerja sama dengan Singapore Tourism Board, Final WTA pun telah menjadi salah satu agenda olahraga dan pariwisata kelas dunia di Singapura, seperti perhelatan F1.
”Ajang kelas dunia ini menambah reputasi Singapura sebagai kota internasional yang tengah menggeliat. Kami menawarkan gaya hidup. Final WTA ini adalah salah satu contoh kerja sama Singappore Tourism Board dengan sektor swasta untuk mengoptimalkan infrastruktur yang kami miliki,” kata CEO Singapore Tourism Board Lionel Yeo saat negara tersebut pertama kali menggelar Final WTA.
Usai pelaksaan pertama Final WTA di Singapura, Chief Executive WTA pada 2014, Stacey Allaster, bahkan, menilai perhelatan tersebut sebagai Final WTA terbaik sepanjang sejarah. Bagaimana tidak, atlet dan penggemar tenis dimanja berbagai kegiatan dan fasilitas negara kecil namun maju itu.
Selain pertandingan di antara petenis-petenis top dunia, penonton juga bisa berjumpa dengan legenda tenis seperti Billie Jean King, Martina Navratilova, dan Lindsay Davenport. Rangkaian acara juga diisi coaching clinic oleh pelatih terkenal dan mantan-mantan petenis, serta konser musik. Tahun ini, panitia mendatangkan pemenang Grammy Award, Jason Mraz, ke Stadion Nasional pada 27 Oktober.
Selain tiket pertandingan sekitar Rp 900.000 hingga Rp 2,4 juta per sesi, paket khusus disediakan untuk mereka yang memiliki bujet lebih. Penonton VIP yang tergabung dalam Racquet Club bisa memasuki area pertandingan dua jam lebih awal, sehingga bisa berjumpa dengan para legenda tenis. Saat pertandingan, mereka juga bisa menyaksikan dari tempat khusus, dijamu dengan makanan dan minuman yang melimpah. Mereka juga bisa mendapat tanda tangan sang juara. Tiket untuk paket khusus ini berharga Rp 5,9 juta (per hari) atau Rp 47 juta untuk menonton selama turnamen.
Ada pula berbagai kegiatan gratis di area OCBC Square hingga beberapa tempat di area Marina Bay Sands. Undian turnamen, yang akan diselenggarakan di Marina Bay Sands pada Jumat (19/10/2018) malam, juga bisa disaksikan publik dengan gratis.
Lokasi, akses ke tempat pertandingan, dan berbagai fasilitas yang dimiliki Singapura juga menarik perhatian petenis. ”Saya merasa terhormat bisa lolos ke Final WTA. Saya menantikan bertemu penggemar di sana dan akan menikmati kota itu, selain bersaing dengan petenis terbaik musim ini,” kata Stephens.
Yeo menilai, Final WTA telah menjadi salah satu branding Singapura sebagai tuan rumah perhelatan olahraga tingkat dunia. ”Dengan dukungan berbagai pihak, kami telah mencapai target membuat Final WTA menjadi ajang olahraga yang paling ditunggu, bukan hanya di Singapura, tetapi juga di wilayah Asia,” kata Yeo dalam Strait Times.
Singapura bahkan pernah disebut akan menjadi tuan rumah tetap Final WTA. Namun, penyelenggaraan kembali berpindah tempat setelah Shenzhen menyediakan total hadiah dua kali lipat dibandingkan dengan yang disediakan saat ini, yaitu 7 juta dollar AS atau sekitar Rp 106,5 miliar. Shenzhen mengalahkan Manchester (Inggris), Praha (Ceko), dan St Petersburg (Rusia). Shenzhen juga menyediakan stadion baru untuk Final WTA.
Dalam tahun terakhirnya, Singapura pun berharap bisa menjadi tuan rumah Final WTA yang akan dikenang, di dalam dan luar lapangan. (REUTERS)