Program Akselerasi Dukung Pertumbuhan Usaha Rintisan
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengembangan usaha rintisan atau start up digital menjadi salah satu perhatian utama pemerintah dalam rangka mempersiapkan Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0 atau era yang serba digital.
Untuk itu, berbagai program akselerasi telah diluncurkan. Tujuannya adalah memfasilitasi perkembangan start up itu melalui program latihan, pendanaan, dan akses kepada berbagai network investor dan pelaku usaha lain.
Salah satu program akselerasi yang baru diluncurkan adalah program BE-X oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Indigo Incubator, start up program inkubator di bawah Telkom Indonesia. Usaha rintisan yang lolos tahap seleksi akan mendapatkan pelatihan tentang marketing dan channeling product. Kemudian, usaha rintisan dengan demonstrasi terbaik akan diberikan akses untuk bertemu dengan investor, incubator, dan pemerintah.
”Start up menjadi salah satu faktor utama dalam rangka mempersiapkan Indonesia memasuki industri 4.0. Program akselerasi diperlukan agar upaya (mengembangkan usaha rintisan) ini cepat terjadi,” kata Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik saat peluncuran program BE-X, Jumat (19/10/2018), di Jakarta.
Hardy, COO CyberLabs, usaha rintisan di bidang teknologi yang menyediakan jasa pengembangan situs internet untuk UMKM, menyampaikan, selain pendanaan, usaha rintisan juga memerlukan pembinaan. Sebelumnya, perusahaannya pernah ikut dua program akselerasi yang digelar Bekraf dan Indigo.
Melalui program yang tidak dikenai biaya itu, ia dapat akses pada program latihan mengenai berbagai topik, seperti manajemen tim dan finansial, serta pendanaan hingga Rp 120 juta yang ditukar dengan kepemilikan sebagian saham perusahaannya.
”Pendaftaran terbuka untuk seluruh start up. Ada seleksi dari segi profile dan prospek ke depan seperti apa. Ada pula wawancara mengenai potensi yang diperoleh oleh investor dari investasi yang mereka berikan,” tutur Hardy.
Jeffry Irmawan, Head of Acceleration dari Indigo, mengungkapkan empat tahap yang perlu dilalui oleh usaha rintisan, yaitu customer validation, product validation, business validation, dan acceleration. Sebagian besar usaha rintisan di Indonesia berada di tahap pertama, customer validation.
”Pada tahap pertama, start up perlu meyakinkan bahwa konsumen itu betul-betul memerlukan produk mereka. Konsumen yang menggunakan produk itu perlu divalidasi melalui survei,” kata Jeffry.
Mulai Jumat ini hingga Desember 2018, usaha rintisan dapat mengajukan proposalnya untuk ikut serta program BE-X melalui situs BE-X.bekraf.go.id.
Setelah Jakarta, sosialisasi tentang program itu juga akan digelar di Medan, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Setelah tahap rekrutmen dan seleksi, latihan yang digelar program itu akan dimulai pada 2019.