Sampah dari Jakarta yang Masuk Bantargebang Masih 6.500 Ton Sehari
Oleh
Agnes Rita Sulistyawaty
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS – Hingga Jumat (19/10/2018), tidak ada masalah terkait dengan distribusi sampah dari wilayah DKI Jakarta menuju TPST Bantargebang di Kota Bekasi. Jumlah sampah yang mengalir rata-rata masih sama yaitu sekitar 6.500 sampai 7.000 ton per hari.
“Saat terjadi penghadangan kemarin juga tidak ada masalah sebenarnya. Tetap mengalir seperti biasa. Cuma kalau kita jalan dari sini ke Bekasi tidak ada truk sampah yang lewat. Semuanya lewat Cibubur,” kata Kepala Satuan Pelaksana Pemrosesan Akhir Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Rizky Febriyanto, Jumat.
Sejumlah truk pengangkut sampah DKI Jakarta sedang mengantre di pintu masuk TPST Bantargebang pada Jumat (19/10/2018). Pantauan Kompas, rute dari Tol Bekasi Barat hingga Cipendawa hanya dijumpai truk pengangkut sampah dari Pemkot Bekasi. Beberapa truk pengangkut sampah DKI Jakarta baru dijumpai di Jalan Raya Narogong.
Agus (31), pengemudi truk pengangkut sampah, mengaku bahwa ada perintah dari Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat untuk menghindari gerbang tol Bekasi Barat. Para pengemudi juga sepakat untuk melintas melalui kawasan Jatiasih dan Cibubur.
“Sementara lewat Cibubur dulu, gak tau sampai kapan. Biasanya lewat Bekasi Barat, tapi sekarang karena lagi kacau begini ya lewat Cibubur,” katanya.
Jika melewati kawasan Jatiasih, pengemudi harus membayar biaya masuk tol JORR yang dua kali lebih mahal dibanding tol Bekasi Barat. Jika melalui Cibubur, mereka juga harus menempuh perjalanan yang lebih jauh ke TPST Bantargebang.
“Lebih mahal, sekali jalan bisa hampir Rp 50.000. Lebih jauh juga jalannya,” tutup Agus.