Istilah switch full auto sering disebut setelah kasus peluru nyasar di gedung parlemen terungkap. Benda inilah yang menyeret dua PNS, yaitu IAW dan RMY, sebagai tersangka karena menguasai senjata api tanpa hak.
Gara-gara IAW menembak memakai pistol Glock 17 yang dimodifikasi dengan switch full auto, tembakan menjadi tak terkendali. Sebanyak 4-5 peluru menyasar ke gedung parlemen yang terletak di seberang Lapangan Tembak Senayan.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, Jumat (19/10/2018), mengatakan, senjata api memiliki banyak sekali aksesori dengan berbagai macam fungsi. Salah satu aksesori senjata api adalah switch full auto.
”Itu aksesori yang tidak begitu besar (ukurannya), tapi mengubah sistem senjata dari semiotomatis menjadi otomatis. Dari tembakan satu-satu menjadi tembakan beruntun. Satu magasin (wadah peluru yang terpasang di senjata) bisa habis,” tutur Setyo.
Polisi masih mendalami siapa pemilik aksesori switch full auto tersebut dan siapa yang berinisiatif memasangnya ke pistol Glock 17. Seperti diberitakan, pistol Glock 17 itu dipinjam tersangka dari seseorang berinisial AG.
Saat pers rilis di Markas Polda Metro Jaya, Selasa lalu, polisi memperlihatkan pistol Glock 17 berikut aksesori switch full auto itu. Bentuknya seperti USB berukuran kecil. Pada ujungnya terdapat tonjolan runcing seperti paku. Aksesori itu dipasang di bagian belakang pistol Glock 17 di atas gagang pistol.
Di internet, aksesori switch full auto dijual dengan harga bervariasi antara 20 dollar AS dan 60 dollar AS. Aksesori itu diklaim dapat digunakan pada pistol Glock berbagai seri, yaitu Glock 17 (seperti yang digunakan tersangka), 19, 22, 25, dan 23.
Ketua DPR Bambang Soesatyo yang juga anggota Perbakin mengatakan, aksesori switch full auto itu menyebabkan pistol dapat menghamburkan lebih dari satu peluru dalam waktu satu detik.
Menurut Bambang, tembakan menjadi tak terkendali karena pistol hanya memiliki satu pegangan, padahal ditembakkan secara otomatis.
”Fakta yang saya lihat, tembakan mengarah ke atas karena ada unsur terkejut,” lanjut Bambang.