Waspadai Curah Hujan Tinggi Akhir Desember 2018 hingga Maret 2019
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hujan yang sudah turun di wilayah Jakarta sejak Oktober 2018 ini akan berlangsung hingga April 2019. Curah hujan yang diperkirakan tinggi akan terjadi pada akhir Desember 2018 hingga puncaknya pada Maret 2019.
”Kondisi ini menimbulkan potensi banjir yang diperkirakan dimulai pada Desember 2018 dan ancaman banjir besar pada Maret 2019. Masyarakat harus mewaspadai hal ini, terutama pada area-area yang airnya lama surut,” papar Kepala Sub-Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Agie Wandala Putra, Jumat (19/10/2018).
Intensitas hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya diperkirakan sedang-tinggi dengan durasi hujan relatif cepat dan terjadi sore hari. Karakter hujan seperti ini akan berlangsung hingga awal Desember 2018.
”Melihat karakter hujan yang demikian, potensi genangan air yang timbul akan lebih cepat dan banyak. Selain itu, kemacetan dan potensi pohon tumbang juga dapat meningkat,” kata Agie.
Kerentanan banjir di Jakarta memang relatif tinggi sebab letak kota ini lebih rendah dibandingkan dengan wilayah selatan. Intensitas hujan akan lebih sering terjadi di Bogor, Jawa Barat. Untuk wilayah Depok, Tangerang, dan Bekasi, ketiga daerah ini juga akan mulai terdampak turunnya hujan.
Menurut catatan BMKG, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ancaman bencana hidrometeorologis cukup tinggi. Lebih dari 70 persen bencana didominasi fenomena hidrometeorologi.
”Masyarakat harus memahami kerentanan daerahnya. Banjir merupakan bencana yang paling rentan terjadi di Indonesia, yaitu sebesar 31,6 persen. Disusul bencana puting beliung (26,3 persen) dan tanah longsor (21 persen),” kata Agie.
Melihat kondisi ini, lanjut Agie, hujan pasti datang, tetapi sebenarnya banjir dapat diantisipasi dengan langkah-langkah strategis. Misalnya, pelarangan pembangunan di daerah resapan air dan memastikan drainase bersih.
Ancaman di Sumatera dan Palu
Curah hujan di pesisir barat Sumatera dan Palu tergolong tinggi hingga sangat tinggi sampai April 2019. Kewaspadaan dari pemerintah daerah ataupun masyarakat perlu ditingkatkan.
Hal senada sempat mencuat dalam catatan Kompas (15/10) terkait dengan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Utara Riadil Akhir Lubis mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir dan longsor.
Berdasarkan data Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan, Sumatera Utara sudah memasuki musim hujan bercurah tinggi. Alasannya, terjadi konvergensi dan gangguan badai tropis di perairan Sumatera Utara dari Laut China Selatan. Kondisi ini rentan meningkatkan peluang munculnya hujan lebat.
Untuk wilayah Palu, Agie mengemukakan, BMKG akan turun langsung dalam memberikan bantuan. Informasi mengenai prakiraan cuaca pun akan terus disampaikan agar pemerintah daerah dapat mengantisipasi berbagai kerugian akibat bencana.
”Dilihat dari prakiraan cuaca, intensitas hujan di wilayah Palu juga cukup tinggi. Maka, penanganan pascagempa harus lebih diintensifkan agar nantinya mitigasi bencana akibat hujan dapat dilakukan,” katanya.
Tanggung jawab bersama
Agie menambahkan, pemerintah daerah harus tegas melarang pembangunan-pembangunan yang semakin marak, apalagi pembangunan di daerah resapan air seperti bantaran kali atau sungai. ”Kalau tanah semua ditutup semen dan beton, pasti airnya tidak akan terserap,” ucapnya.
Masyarakat harus lebih waspada. Mulai akhir Oktober hingga November, hujan akan turun disertai petir. Ketika hujan turun, masyarakat tidak berteduh di bawah pohon ataupun jembatan yang terbuat dari baja. ”Jika tinggal di daerah yang pohonnya besar dan rapuh, sebaiknya segera menghubungi dinas pertanaman. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya pohon tumbang,” papar Agie.
Selain itu, masyarakat juga diminta terlibat aktif dalam mengecek saluran air di sekitar rumahnya. ”Harus dipastikan setiap drainase itu bersih sehingga aliran air menjadi lancar,” katanya. (SHARON PATRICIA)