Senyuman Joe Ingles Pun Sirna di 0,3 Detik Kuarter Akhir
Oleh
korano nicolash lms
·3 menit baca
SALT LAKE CITY, JUMAT - Senyuman Joe Ingles dan kawan-kawannya yang memimpin sejak pertengahan kuarter ke dua, akhirnya sirna pada saat kuarter terakhir tersisa 0,3 detik. Ingles yang memimpin Utah Jazz unggul sejak kuarter dua hingga penghujung pertarungan atas Golden State Warriors, gagal mempertahankan dominasinya.
Meski memimpin hingga kuater akhir hampir bubar, bukan berarti kemenangan sudah ditangan bagi Ingles dan kawan-kawannya saat mereka bertarung di hadapan pendukungnya sendiri di Viviant Smart Home Arena, Salt Lake City, Utah, Jumat (19/10) malam waktu Amerika Serikat atau Sabtu (20/10) siang WIB.
Ingles yang membuat point tertinggi sepanjang kariernya, 27 angka, 4 rebound dan 4 asis, termasuk 7 dari 11 percobaan lemparan 3 angkanya, memang mampu membawa Jazz memimpin sejak kuarter pertama, 34-32.
Dan setelah pimpinan diambil pada awal kuarter kedua, ketika kuarter ini tersisa 4 menit 49 detik Jazz sudah memimpin dengan 58-56. Dan posisi tersebut terus berlangsung nyaris hingga akhir pertarungan.
Rudy Gobert, pemain center Jazz berkewarga-negaraan Prancis juga menjadi gudang angka tim-nya. Setelah menyumbangkan double double dengan 16 angka dan 11 kali rebound.
Begitu juga dengan Ricky Rubio, point guartnya asal Spanyol yang membuat double double dengan 13 angka, 10 asis dan 3 kali rebound.
Steve Kerr dengan kesempatan akhir untuk mengambil time out, ternyata benar-benar memperlihatkan kepiawaiannya. Ketika kuarter empat sudah tinggal 32,8 detik, Jazz masih memimpin dengan skor 123-122.
Selain mengatur strategis, Kerr juga memasukan Jonas Jerebko, pemain power forward-nya asal Swedia. Untuk menggantikan Damian Jones dan mengisi posisi di bawah ring untuk siap-siap melakukan rebound.
Ternyata strategi itu berhasil. Sebab ketika lempatan dua angka Kevin Durant yang sudah membuat 38 angka, 9 rebound dan 7 asis, gagal. Jerebko sudah ada di bawah ring dan tinggal men-tip bola untuk masuk ke ranjang Jazz.
Itu sebabnya, kedudukan pun berubah menjadi 124-123, ketika kuarter akhir ini masih tersisa 0,3 detik untuk keunggulan Stephpen Curry dan kawan-kawannya.
Kalau Curry sendiri menyumbangkan 31 angka, 8 asis dan 4 rebound. Maka Jerebko yang turun dari bangku cadangan selama 33 menit mampu membuat 10 angka, 6 rebound dan 1 asis. Termasuk 2 poin kemenangan bagi Warriors.
Memang rekan Jerebko pun langsung menyerbu dirinya, setelah Jerebko mampu mencetak angka kemenangan tersebut. Sekali pun kemudian wasit sempat meneruskan sisa 0,3 detik pertarungan.
Sayang memang lemparan 3 angka Donovan Mittchell yang sudah membuat 19 poin, 3 asis, dan 2 rebound, termasuk 4 kali lemparan 3 angka dari 11 kali percobaan, tidak berhasil.
Itu sebabnya, senyuman Ingles, Rudy Gobert, Ricky Rubio, Mittchell dan kawan-kawannya sepanjang kuarter kedua hingga penghujung pertandingan pun pun berubah menjadi tertundukknya kepala mereka saat meninggalkan lapangan.
Kepada ESPN Curry mengaku kalau pada saat turun minum, di kamar ganti, dirinya sempat berbincang-bincang dengan Durant dan rekan-rekanya. “Untuk tetap menunggu momentum yang tepat,” ujarnya.
Dan memang, lanjut Curry, momentum itu akhirnya datang pada tiga menit terakhir laga kuarter empat. Setelah sebelumnya Warrior sempat mengambil alih pimpinan 115-114 lewat dua lemparan bebas Durant saat pertarungan tersisa 4 menit 15 detik. Untuk kemudian menghadiri permainan.
Curry juga senang dengan permainan ngotot yang diberikan tim tuan rumah. Karena menghadapi musim 2018-2019 ini Warriors tengah terus mengembangkan kekuatan tim mereka. "Kami juga masih terus membangun tim kami," ucapnya. (espn.com/AP)