Warga Lombok Barat Terima Dana Stimulan Pembangunan Rumah
Oleh
KHAERUL ANWAR
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Sebanyak 2.493 kepala keluarga di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menerima dan mencairkan kucuran dana stimulan sebesar Rp 124.670.000.000 untuk biaya rehabilitasi dan rekonstruksi rumah mereka yang rusak berat akibat gempa beruntun Juli-Agustus. Warga pun memilih model dan bahan bangunan untuk tempat tinggalnya yang berstandar tahan gempa.
Menurut Kepala Bagian Humas Kabupaten Lombok Saeful Ahkam, Sabtu (20/10/2018), di Mataram, tahap pertama dikucurkan Rp 18.950.000.000 bagi 379 KK, sedangkan tahap kedua digelontorkan Rp 105.720.000.000 untuk 2.114 KK. Dana stimulan itu untuk pembangunan rumah rusak berat sebesar Rp 50 juta per KK.
Sebanyak uang bantuan stimulan pembangunan rumah untuk 2.114 KK telah berada di rekening bank. Namun, pencairannya harus melalui prosedur dan mekanisme yang ditetapkan, seperti para penerima membentuk kelompok masyarakat (pokmas) serta membuat rencana anggaran dan biaya dan desain gambar rumah, didampingi tim teknis. Pencairan dana stimulan itu melalui rekening pokmas.
Koordinator Tim Teknis yang juga Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan Pemukiman Lombok Barat Lalu Ratnawi mengatakan, uang stimulan sudah bisa dicairkan oleh masyarakat. Misalnya di Dusun Batu Kantar, Desa Narmada, Lombok Barat, dari 379 warga, 59 orang telah mencairkan dana stimulan melalui empat pokmas. Warga empat pokmas memilih membangun rumah instan sehat dan sederhana (risha) kendati anggota pokmas lain memakai model rumah instan konvensional (riko) dan membangun rumah dengan konstruksi kayu.
Hasil verifikasi sementara, rumah terdampak gempa di Lombok Barat adalah 72.222 rumah warga mengalami kerusakan: 13.942 unit rusak berat yang membutuhkan anggaran Rp 697 miliar, 12.668 unit rusak sedang dengan kebutuhan anggaran Rp 316 miliar, dan 45.612 unit rusak ringan yang memerlukan dana perbaikan Rp 456,12 miliar. Total dana rehabilitasi dan rekonstruksi rumah di Lombok sekitar Rp 1,4 triliun.
Selain dana stimulan dari pemerintah, sejumlah BUMN dan swasta berpartisipasi membangun hunian sementara dan hunian tetap bagi warga terdampak gempa di Lombok. Seperti di Dusun Cupek, Desa Sigar Penjalin, Lombok Utara, Conwood Indonesia membangun empat rumah tahan gempa tipe 36 bagi empat warga.
Conwood adalah produsen bahan bangunan alternatif terbuat dari campuran selulosa dan fiber semen yang dihasilkan melalui proses dan material ramah lingkungan. Bentuk dan tekstur Conwood seperti kayu asli sehingga dapat digunakan untuk berbagai macam elemen bangunan.
Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar saat acara gunting pita penyerahan rumah dari Conwood Indonesia kepada penghuni empat unit rumah itu berterima kasih kepada semua pihak, termasuk swasta, yang membantu warga yang kini kesulitan tempat tinggal pascagempa sekaligus memberikan contoh produk rumah tahan gempa dan representatif.
Bantuan tempat tinggal yang representatif dari swasta itu semakin berarti mengingat di tengah kesulitan ekonomi pascagempa, warga Lombok Utara. Saat ini warga mengharapkan dana stimulan pembangunan rumah dari pemerintah yang besarannya Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta rumah rusak sedang, dan Rp 10 juta rumah sedang. Sementara rumah Conwood Indonesia tahan gempa untuk tipe 36 memerlukan biaya pembangunan Rp 100 juta per unit.