Kuala Lumpur, Jumat - Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi dijerat dengan 45 dakwaan pada Jumat (19/10/2018). Dakwaan itu membuat Zahid menyusul pendahulunya, Najib Razak, yang sudah dijerat dengan 32 dakwaan.
Dakwaan terhadap Zahid dibacakan di pengadilan Kuala Lumpur pada Jumat pagi. Jaksa membacakan 8 dakwaan penyalahgunaan kekuasaan dan 10 dakwaan menggunakan jabatan untuk melanggar hukum. Ia juga didakwa terlibat 27 tindak pidana pencucian uang (TPPU). Nilai seluruh uang dari seluruh dakwaan itu mencapai 114 juta ringgit.
Zahid menyatakan tidak bersalah atas seluruh dakwaan. Ia dikeluarkan dari tahanan setelah membayar jaminan 1 juta ringgit pada Jumat pagi dan harus membayar 1 juta ringgit lagi paling lambat Jumat depan. Ia juga diperintahkan menyerahkan paspornya ke pengadilan.
Mantan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Dalam Negeri Malaysia di masa pemerintahan Najib itu ditahan pada Kamis (18/20/2018) sore. Sebelum menahannya, penyidik komisi pemberantasan korupsi Malaysia (SPRM) memeriksa pengganti Najib pada kursi Presiden UMNO itu.
Dalam dakwaan, Zahid disebut memanfaatkan jabatannya untuk membantu kontraktor mendapat proyek-proyek di kementerian. Ia mendapat imbalan atas bantuannya itu.
Pada salah satu dakwaan, ia dituding menerima 6 juta ringgit dari perusahaan Datasonic. Suap itu untuk mengamankan kontrak pasokan 12,5 juta keping chip paspor elektronik selama 5 tahun.
Ia juga didakwa menerima 13,25 juta ringgit dari My EG Services. Imbalan itu untuk membantu perusahaan itu mendapat kontrak jasa dari pemerintah pemerintah Malaysia. Ia pun dituding menyalahgunakan dana pada lembaga amal yang dibentuknya.
Dakwaan itu berimbas pada perusahaan yang disebut jaksa. Saham Datasonic anjlok 43 persen di bursa Malaysia.Sementara saham My EG terpangkas 30 persen sebelum akhirnya pengelola bursa Malaysia membekukan perdagangan atas saham emiten itu.
Dalam keterangan resminya, Datasonic dan My EG membantah menyuap Zahid dengan cara apa pun.
Jika terbukti, Zahid terancam hukuman hingga 20 tahun untuk masing-masing dakwaan. Ia juga terancam denda lima kali lipat dari nilai uang pada masing-masing dakwaan.
Pemimpin Oposisi
Zahid menjadi pemimpin UMNO lewat kongres yang diselenggarakan setelah kekalahan pemilu Mei 2018. Untuk pertama kali dalam sejarah Malaysia, UMNO dan koalisinya, Barisan Nasional (BN), kalah dalam pemilu.
Kekalahan di pemilu itu membuat Presiden UMNO Najib Razak meletakkan jabatan. Zahid terpilih sebagai penggantinya. Dalam posisi sebagai Presiden UMNO, Zahid sekaligus menjadi pimpinan oposisi di Malaysia yang menduduki 51 dari 222 kursi di parlemen Malaysia.
Baru beberapa bulan menjabat, ia mulai diperiksa penyidik. Pemeriksaan terhadap Zahid berbeda dengan pemeriksaan terhadap Najib.
Seluruh 32 dakwaan pada Najib dan 17 dakwaan terhadap Rosmah Mansor, istri Najib, terkait korupsi pada lembaga investasi pemerintah Malaysia, 1MDB. Sementara Zahid dituding menerima suap dari aneka kontraktor proyek pemerintahan.
Seperti Najib dan Rosmah, Zahid juga membantah bersalah. Waktu persidangan untuk kasus-kasus Zahid belum ditetapkan. (REUTERS)