ODENSE, MINGGU Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon tak terkalahkan pada tujuh laga final yang mereka jalani sepanjang 2018. Pasangan yang dijuluki ”Minions” oleh para penggemar ini kian mengukuhkan diri sebagai ganda putra terbaik dunia dan menjadi andalan Indonesia dengan merebut gelar juara di Denmark Terbuka 2018.
Kemenangan Kevin/Marcus dipastikan setelah unggul atas wakil Jepang, Keigo Sonoda/Takeshi Kamura, 21-15, 21-16, dalam 36 menit di Odense Sports Park, Odense, Denmark, Minggu (21/10/2018).
Bagi Kevin/Marcus, ini merupakan kemenangan keenam atas Sonoda/Kamura dari 10 pertemuan. Terakhir kali, Kevin/Marcus mengalahkan Sonoda/Kamura pada laga beregu putra di Asian Games 2018.
Mantan pebulu tangkis nasional Christian Hadinata mengapresiasi penampilan Kevin/Marcus. ”Ini hal yang wajar bagi mereka untuk tampil maksimal dengan status sebagai ganda nomor satu dunia. Tuntutan harus jadi juara menjadi hal yang harus dihadapi Kevin/Marcus,” ujar Christian di Jakarta.
Sepanjang tahun ini, Kevin/Marcus menembus final pada tujuh dari 10 turnamen individu yang mereka ikuti. Mereka tak terkalahkan pada tujuh final itu, termasuk pada Asian Games, All England, dan Indonesia Terbuka.
Pelatih ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, mengatakan, pasangan Kevin/Marcus telah melahap semua target dari PBSI. ”Tinggal mereka memasang target pribadi. Mereka maunya juara pada semua turnamen yang mereka ikuti,” ujarnya.
Kevin/Marcus unggul sejak gim pertama. Meski sempat ketinggalan 3-6, Kevin/Marcus segera mengimbangi lawan dan menyamakan kedudukan 8-8. Dua pukulan lawan yang gagal menembus net membuat Kevin/Marcus unggul 11-8. Setelah itu, Kevin/Marcus tak terkejar hingga akhir pertandingan.
Pukulan Kevin/Marcus cukup efektif mematikan kok lawan. Mereka memanfaatkan kecepatan dan agresivitas untuk terus menekan. Saat poin menentukan, ganda Indonesia itu hanya membutuhkan satu pukulan kencang untuk mengunci kemenangan. Pukulan Kamura yang keluar lapangan memastikan kemenangan pasangan Indonesia, 21-15, 21-16.
Ini jadi sukses pertama Kevin/Marcus di Denmark. Tahun lalu, mereka mencapai final, tetapi menyerah pada pasangan China, Zhang Nan/Liu Cheng, 16-21, 24-22, 19-21. Adapun pada 2016, langkah ganda Indonesia ini hanya mencapai perempat final.
Denmark Terbuka adalah satu dari lima turnamen BWF World Tour 750 yang wajib diikuti pasangan ganda peringkat 10 besar dunia dan pemain tunggal peringkat 15 besar dunia. Sesuai peraturan, atlet papan atas dunia tersebut wajib mengikuti lima turnamen Super 750 dan tiga turnamen Super 1000 dalam kalender BWF 2018. Selain Denmark Terbuka, Kevin/Marcus dijadwalkan mengikuti Perancis Terbuka, pekan depan, serta China dan Hong Kong Terbuka pada November.
Menjaga penampilan
Christian mengingatkan Kevin/Marcus untuk menjaga penampilan agar bisa mencapai puncak penampilan pada kejuaraan dengan gengsi tinggi. Caranya adalah menetapkan program latihan dan target juara pada sejumlah turnamen. Kevin/Marcus juga menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada babak final Denmark Terbuka. Meski patut dibanggakan, kemenangan ini memperlihatkan atlet andalan Indonesia masih sangat terbatas.
Christian mengingatkan agar pelapis segera disiapkan. ”Idealnya ada empat pasangan ganda putra jadi pelapis. Kalau yang juara itu-itu saja, artinya ada proses regenerasi yang tidak pas. Nanti terjadi jurang prestasi antara Kevin/Marcus, Fajar Alfian/Rian Ardianto, dan generasi di bawah mereka,” ujarnya.
Final Denmark Terbuka menjadi panggung bagi para pemain nomor satu dunia. Tunggal putri Taiwan, Tai Tzu Ying, menang atas Saina Nehwal (India), 21-13, 13-21, 21-6. Ganda campuran China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, menaklukkan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), 21-16, 21-13.
Ganda putri Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, menang atas rekan mereka, Shiho Tanaka/Koharu Yanemoto, 21-19, 21-16. Tunggal putra Kento Momota (Jepang) menutup pesta para pemuncak peringkat dunia dengan kemenangan atas Chou Tien Chien (Taiwan), 22-20, 16-21, 21-15. (DNA)