CANBERRA, SELASA — Australia mengumumkan sanksi untuk lima komandan militer Myanmar. Mereka dinilai bertanggung jawab pada pembersihan etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengumumkan, sanksi dijatuhkan pada Aung Kyaw Zaw, Maung Maung Soe, Aung Aung, Than Zin Oo and Khin Maung Soe. ”Mereka bertanggung jawab kepada pelanggar HAM yang dilakukan pasukan mereka,” ujarnya, Selasa (23/10/2018).
Australia akan membekukan aset para perwira tersebut. Mereka juga dilarang masuk Australia. Langkah seperti itu sudah lebih dulu dilakukan Uni Eropa dan sejumlah negara lain.
Sebagian dari perwira itu diketahui sudah dibebastugaskan Myanmar. Pencopotan menyusul sanksi Uni Eropa pada mereka.
Uni Eropa dan Kanada beberapa waktu lalu menjatuhkan sanksi kepada Mayor Jenderal Maung Maung Soe. Jenderal itu memimpin Komando Barat yang wilayah tugasnya termasuk Rakhine. Ia menjadi komandan selama periode serangan terhadap Rohingya.
Uni Eropa menyebutnya bertanggung jawab pada kekejaman dan pelanggaran HAM serius. Tindakan mereka termasuk pembunuhan, kekerasan seksual, dan pembakaran aneka bangunan terkait Rohingnya.
Letnan Jenderal Aung Kyaw Zaw yang memimpin Biro Khusus 3. Biro itu mengawasi Komando Barat pimpinan Maung Maung Soe. Seperti Maung Soe, Kyaw Zaw juga sudah kehilangan jabatan karena mengundurkan diri. (AFP)