Modal sudah ada, alat produksi sudah siap, dan sumber daya manusia lengkap, tetapi kenapa usaha belum tumbuh? Ada beberapa kemungkinan, antara lain ketidaksabaran, business plan belum pas, atau segmentasi pasar yang dibidik belum tepat.
Ibarat seorang penyerang, Anda harus mengarahkan bola ke posisi yang benar untuk bisa mencetak gol. Tentu saja, seorang goal getter yang andal tidak hanya menggunakan insting, tetapi juga ada unsur belajar dari pengalaman, dan bahkan ada yang mempelajari perilaku kiper dan bek lawan.
Bisnis pun seperti itu. Agar bisnis Anda bisa berkembang, tentu saja target segmentasi yang dibidik harus pas. Hal ini terkadang yang dilupakan oleh pebisnis, baik pemula maupun senior. Riset segmentasi pasar juga harus terus dilakukan agar produknya bisa mengikuti perkembangan kebutuhan konsumen.
Tipe-tipe segmentasi pasar
Menurut ahli pemasaran dunia Philip Kotler dan Gary Armstrong, segmentasi pasar adalah pembagian pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda. Pengelompokan dibuat dengan mengumpulkan tipe kelompok yang homogen. Dari situ, perilaku, keinginan, kebutuhan, dan karakteristiknya bisa dilihat sehingga sebuah produk bisa dilempar tepat sasaran.
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif, yaitu dapat diukur (measurable), dapat dijangkau (accesible), substansial, diferensial, dan visible to action. Adapun segmentasi bisa dilihat berdasarkan tipe-tipenya.
Segmentasi lokasi
Memilih target pasar berdasarkan lokasi. Banyak cara yang bisa digunakan, misalnya mendekatkan produksi ke lokasi target pasar atau mencari cara distribusi yang pas agar orang di lokasi tersebut bisa menjangkau produk Anda.
Segmentasi harga
Variabel harga menjadi cara untuk menentukan calon konsumen yang dibidik berdasarkan kekuatan ekonomi, karena tidak semua orang punya daya beli yang sama.
Segmentasi demografi
Penentuan segmentasi ini dilihat berdasarkan pengelompokan dari jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pekerjaan. Cara ini yang paling tepat karena lengkap, tetapi juga tidak mudah karena banyak data yang harus diolah.
Rancang dengan detail
Setelah memilih segmentasi yang ingin dipilih, Anda harus melakukan breakdown hal-hal yang harus dipertimbangkan. Jika Anda berbisnis bersama teman atau kolega, ajaklah agar ada banyak pertimbangan
Pertama, tentukan target pasar. Setelah mengetahui ada apa saja tipe segmentasi, Anda bisa memilih, target pasar mana yang cocok untuk produk Anda.
Kedua, lakukan riset untuk mengetahui kebutuhan pasar. Anda bisa melakukan demo produk, memberikan promosi produk, atau membagikannya contoh produk secara gratis. Dari situ, Anda bisa mengetahui ekspektasi dari konsumen.
Ketiga, kelompokkan dalam sebuah grup. Dari sini, Anda bisa melihat apa saja masukan dari pasar. Petakan apa kelebihan dan kekurangan produk Anda sesuai dengan testimoni. Evaluasi terus-menerus dan lakukan dengan detail dengan berbagai macam kemungkinan.
Keempat, rancang strategi pemasaran produk. Anda bisa memilih melakukan lewat media sosial saja, atau menggabungkannya dengan aktivasi. Ada beberapa produk malah lebih gencar melakukan canvassing saja dengan “mengetuk” orang satu per satu. Buatlah beberapa strategi pemasaran yang cocok.
Kelima, eksekusi. Jangan berhenti pada tataran konsep saja. Jika lebih banyak kekurangan dalam produk Anda berdasarkan riset, perbaiki dan coba lagi. Jika modal tidak mencukupi untuk memulai usaha, Anda bisa meminjam ke bank untuk mendapatkan modal usaha.
Bank Mandiri, misalnya, memiliki beberapa jenis pinjaman yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Ada pinjaman perseorangan seperti kredit serbaguna mikro, dan kredit multiguna. Ada juga kredit untuk Anda yang berada di level UMKM. Bank Mandiri punya kredit modal kerja, kredit investasi, kredit usaha rakyat (KUR), dan kredit usaha mikro (KUM). [VTO]