Gunungan Sampah di TPS Muara Baru Segera Dibereskan
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pihak Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, memastikan gunungan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Muara Baru diangkut tuntas ke Bantargebang, Bekasi, Selasa (23/10/2018). Upaya tersebut dilakukan untuk mengatasi penumpukan sampah akibat kurangnya armada pengangkut.
Sebelumnya, penumpukan sampah di kawasan RW 17 Kelurahan Penjaringan tersebut dikaitkan dengan pengadangan truk sampah Pemprov DKI Jakarta ke TPST Bantargebang, pekan lalu. Namun, Kepala Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Kecamatan Penjaringan Matsani membantah isu tersebut.
"Ini tidak ada hubungannya dengan masalah Bantargebang. Penyebabnya, kendaraan pengangkut sampah berkurang karena sedang bergantian diperbaiki," jelasnya saat ditemui di TPS Muara Baru, Selasa. Ia menyebutkan, empat sampai 5 dari sekitar 50 truk sampah di Jakarta Utara diperbaiki setiap hari di agen tunggal pemegang merek (ATPM). Masa perbaikan tersebut akan selesai awal November mendatang.
Untuk menuntaskan pengangkutan sampah hari ini, Matsani menyebutkan, 16 truk sampah berkapasitas 20 meter kubik dialihkan ke TPS tersebut. Sampai sekitar pukul 11.00 WIB, 12 truk pengangkut sampah telah bertolak ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
TPS seluas 270 meter persegi tersebut berada di pinggir Jalan Muara Baru Raya yang lebarnya tidak sampai 10 meter. Bau sampah yang menyengat tercium sampai area pasar yang berjarak beberapa puluh meter. Bau juga tak terhindarkan dari lingkungan kumuh di sekitar TPS.
Sampai tengah hari, setengah area masih dipenuhi tumpukan sampah setinggi kurang lebih 2 meter. Satu kendaraan berat pengeruk sampah beroperasi, mengangkat sampah ke dua truk sampah besar.
TPS tersebut diramaikan sejumlah Pekerja Harian Lepas (PHL) dari kelurahan dan tukang sampah gerobak. Para tukang sampah gerobak, baik yang bekerja untuk RT sekitar maupun individu, memarkirkan gerobak-gerobak sampah mereka di pinggir jalan. Akibat kegiatan pembersihan, penumpukan gerobak sampah pun terjadi sampai radius beberapa puluh meter dari TPS.
Dani (25), tukang sampah gerobak dari RT 17 RW11, belum bisa membongkar sampah ke TPS sejak pukul 9 pagi. Menurutnya, antrean membuang sampah ke TPS tersebut sudah terjadi sebulan terakhir akibat penumpukan sampah. Kendala tersebut membuat dia terlambat mengangkut sampah warga tepat waktu. Padahal, dalam sehari dia harus dua kali mengambil sampah.
"Kalau begini terus, saya yang diomelin warga karena sampah lama diangkut," keluh pria yang mengaku sudah 7 tahun bekerja sebagai tukang sampah gerobak.
Jumlah tukang sampah gerobak yang membuang sampah ke TPS tersebut diperkirakan mencapai 200 orang. Satu tukang bisa mengangkut sampah hingga tiga kali sehari. Satu gerobak dapat mengangkut kurang lebih satu meter kubik sampah. Jika diperkirakan, total sampah yang disumbang tukang sampah gerobak sehari sekitar 600 meter kubik.
Rencana pemindahan
TPS Muara Baru, yang merupakan tanggung jawab Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, telah puluhan tahun menampung sampah dari 23 RT di Kelurahan Penjaringan. Namun, sampah dari kelurahan lain, seperti Kelurahan Kapuk dan Pluit, juga dibuang ke TPS tersebut.
Selain masalah kelebihan kapasitas, waktu aktivitas pemulung dan pembuangan sampah juga dipermasalahkan. Menurut jadwal, pembuangan sampah ke TPS hanya bisa dilakukan mulai pukul 06.00 sampai 18.00. Pada kenyataannya, aktivitas pembuangan sampah dilakukan 24 jam.
Masalah-masalah tersebut membuat pemerintah setempat merencanakan pemindahan TPS Muara Baru ke tempat yang lebih kondusif.
Matsani mengatakan, lokasi yang telah ditinjau dan disiapkan berada di ujung Kali Opak, berbatasan dengan Waduk Pluit. Daerah tersebut saat ini menjadi tempat penampungan sampah Unit Pengelolaan Kebersihan (UPK) Badan Air Kecamatan Penjaringan, tidak jauh dari Kantor Polsek Metro Penjaringan.
"Area tersebut luasnya dua kali lipat daripada tempat sekarang, yaitu sekitar 600 meter persegi. Lokasinya sudah ditinjau Pak Wakil Wali Kota. Target pemindahan paling tidak setahun ke depan," jelasnya. (ERIKA KURNIA)