JAKARTA,KOMPAS – Satu bulan sejak laporan awal dana kampanye diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), penerimaan dana kampanye pasangan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno, melonjak menjadi Rp 31,7 miliar dari semula yang dilaporkan ke KPU hanya dua miliar rupiah.
Mayoritas penerimaan dana kampanye itu atau sebanyak Rp 26,5 miliar berasal dari kocek pribadi Sandiaga Uno. Di urutan kedua, berasal dari Prabowo Subianto sebesar Rp 3,7 miliar.
Sisanya dari Partai Gerindra, salah satu partai pengusung Prabowo-Sandiaga, sebesar Rp 1,3 miliar. Kemudian dari sumbangan perseorangan dan kelompok yang jumlahnya masih minim, yaitu sumbangan perseorangan hanya Rp 10.050.000 dan sumbangan dari kelompok yang jumlahnya Rp 2.570.000.
Bendahara Umum Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Thomas Djiwandono menyampaikan hal itu, di Media Center Prabowo-Sandiaga, di Jakarta, Selasa (23/10). Selain Thomas, hadir pula Sandiaga, Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, dan Juru Bicara Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said.
Dari jumlah penerimaan dana kampanye Rp 31,7 miliar, sudah digunakan Rp 16,9 miliar. Ini salah satunya untuk kampanye Prabowo dan Sandiaga.
Sandiaga mengatakan penyampaian laporan dana kampanye ke publik merupakan bagian dari janji Prabowo-Sandiaga untuk rutin melaporkannya setiap bulan ke publik. Ini disebut sebagai wujud keterbukaan dan transparansi Prabowo-Sandiaga.
“Kita juga menerapkan inovasi baru, adanya internal auditor yang kita harapkan bisa mencegah jika ada transaksi tidak lazim,” ujarnya.
Sementara terkait besarnya sumbangan masih berasal dari Sandiaga dan Prabowo, Sandiaga mengatakan sejak awal, dirinya dan Prabowo, memang memiliki intensi untuk membiayai berapa pun biaya kampanye yang dibutuhkan guna Pilpres 2019.
Adapun terkait sumbangan dari partai pengusung hanya berasal dari Gerindra, Thomas mengatakan tidak berarti partai pengusung lain, yaitu Demokrat, PAN, PKS, dan Berkarya, tidak membantu.
“Belum ada bukan berarti tak mendukung. Kalau Pak Prabowo atau Mas Sandi turun ke lapangan, di kegiatan yang dibuat partai pengusung, kan mereka yang menyediakannya. Hal-hal seperti ini yang tidak masuk dalam pencatatan,” jelasnya.
Sementara mengenai masih minimnya sumbangan dari perorangan dan kelompok, Sandiaga berharap ke depan akan ada perbaikan kinerja dalam menjaring dana dari masyarakat.