Menteri Pertanian Diminta Tingkatkan Produktivitas
Oleh
FX LAKSANA AS
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Kementerian Pertanian terus meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Hal ini ditekankan Kalla mengingat data mutakhir menunjukkan luas baku sawah berkurang 653.000 hektar selama lima tahun terakhir.
”Tugas Mentan (Menteri Pertanian), menanam padi di sawah yang sudah dihitung (luasnya). Selama ini data luas lahan lebih besar (dari kondisi faktual),” kata Kalla menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Berdasarkan data mutakhir yang baru dirilis pemerintah, luas lahan baku sawah 2018 adalah 7,1 juta hektar (ha). Sementara luas lahan baku sawah 2013 adalah 7,75 ha. Artinya, luas lahan baku sawah berkurang 653.000 ha selama lima tahun terakhir.
Guna mencukupi kebutuhan beras nasional, bahkan sampai surplus, apalagi eskpor, menurut Kalla, lahan baku sawah seluas 7,1 juta ha masih cukup. Kuncinya adalah meningkatkan produktivitas.
”Tidak sulit (meningkatkan produktivitas) dengan dana ke pertanian yang sudah naik tiga kali dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2015 sudah Rp 30 triliun dibanding sebelumnya hanya Rp 10 triliun. Naik banyak,” kata Kalla.
Meski demikian, Kalla menambahkan, pemerintah tetap mengalokasikan lahan sawah abadi. Hal ini menjadi salah satu tema yang disinggung dalam rapat terbatas tentang Undang-Undang Pertanahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada Selasa lalu.
Namun, Kalla mengakui, tidak mudah mengalokasikan lahan sawah abadi. Sebab, pemerintah tidak bisa menghalangi rakyat yang ingn membangun rumah di atas tanahnya sendiri. ”Tentu sawah abadi ada (alokasinya) di daerah-daerah tertentu. Dibuat di Rencana Tata Ruang Wilayah. Ini sudah ada sebenarnya,” kata Kalla.
Dengan luas lahan faktual 7,1 juta hektar, sebagaimana dipaparkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, neraca beras nasional masih surplus. Luas panen padi secara nasional tahun ini adalah 10,9 juta ha. Penjelasannya adalah bahwa ada sejumlah hamparan lahan baku sawah yang panen dua kali dalam setahun.
Dengan mempertimbangkan rata-rata produktivitas padi di sejumlah daerah, Suhariyanto melanjutkan, produksi nasional adalah 56,54 juta ton gabah kering giling (GKG) atau 32,42 juta ton beras. Sementara konsumsi beras rata-rata nasional pada 2017 adalah 111,58 kg per kapita per tahun.
Dengan demikian, total konsumsi beras Indonesia tahun ini diperkirakan mencapai 29,50 juta ton. Jika disandingkan dengan produksi 32,42 juta ton beras, masih terdapat surplus 2,85 juta ton untuk tahun ini.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.