JAKARTA, KOMPAS -- Sebuah truk trailer bermuatan alat berat tersangkut di jembatan penyeberangan orang di Jembatan Gantung, Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (24/10/2018) dini hari. Kondisi jembatan sudah tidak layak dilintasi, namun hingga Rabu siang masih banyak pejalan kaki nekat melintas.
Kejadian truk tersangkut di JPO Jembatan Gantung ini bukanlah yang pertama. Antara pertengahan 2017 hingga Oktober 2018 ada tiga kejadian serupa, dan membuat JPO rusak. Sisi JPO yang mengarah ke Cengkareng, misalnya, sejak pertengahan 2017 terputus. Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta harus memotong jembatan karena kondisinya sudah rusak parah.
Berdasarkan pantauan Kompas Rabu, kondisi JPO Jembatan Gantung memprihatinkan. Kontruksi jembatan tampak miring. Beberapa bagian JPO juga terlihat penyok seperti bekas ditabrak. Lantai jembatan tampak rapuh, sementara atap jembatan bolong di sana sini.
Meskipun sudah ada tanda larangan melintas yang dipasang oleh Dinas Bina Marga, masih banyak masyarakat yang melintas di JPO tersebut. Para pejalan kaki itu mengatakan, mereka terpaksa memilih untuk lewat JPO karena tak ada pilihan lain. "Kalau lewat bawah saya takut ditabrak. Di Jalan Daan Mogot ini kendaraan-kendaraan selalu melaju kencang," ujar Marisa Rosalina (25).
Setiap hari Marisa melewati JPO ini untuk menuju ke halte Transjakarta Jembatan Gantung. "Sekarang sudah tidak punya pilihan lain. Kalau harus muter lagi, jauh," imbuh Marisa.
Pejalan kaki lain yang nekat melintas di JPO Jembatan Gantung, Veronika (23) menuturkan bahwa ia merasa trauma karena dua kali hampir tertabrak saat menyeberang lewat bawah jembatan. Hal tersebut akhirnya membuat Veronika mau tak mau harus melewati JPO tersebut.
"Sebenarnya takut juga. Kalau jalan gitu kan terasa banget miringnya seperti mau jatuh," kata Veronika.
Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kondisi JPO Jembatan Gantung kepada Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta. "Sudah kami laporkan. Sementara ini kami menempatkan petugas untuk membantu penumpang yang ingin menyeberang," jelas Wibowo.
Rabu siang petugas yang membantu penumpang menyeberang tidak terlihat di ruas jalan yang mengarah ke Grogol maupun yang mengarah ke Cengkareng.
Wibowo menambahkan, demi keamanan penumpang bisa memilih alternatif lain. "Naik atau turun di halte sebelum atau setelah halte Jembatan Gantung mungkin bisa menjadi solusi untuk sementara ini," ujar Wibowo.
Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Pembangunan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Imam Adi Nugroho, mengimbau masyarakat untuk tidak nekat melintasi JPO. Ia menyatakan, pihaknya akan menambah pengaman agar JPO itu tidak lagi dilintasi pejalan kaki.
Selain memasang tanda peringatan agar pejalan kaki tidak melintas, Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta juga telah memasang semacam barikade lalu lintas di atas jembatan. Namun Rabu siang, besi itu tampak telah digeser. Letak besi itu tampak sedikit melintang dari ujung jembatan.
Imam berkata perbaikan JPO Jembatan Gantung akan dilakukan dalam waktu dekat. "JPO sudah dinonaktifkan. Saat ini kami sedang persiapan untuk pembongkaran. Semoga bulan ini sudah bisa dibongkar," imbuh Imam.
Setelah dibongkar, lanjut Imam, JPO akan dibangun kembali di lokasi yang sama. Saat ini ada dua JPO yang sedang dalam perbaikan oleh Dinas Bina Marga Provinsi DKI, yakni JPO Jembatan Gantung dan JPO Pasar Minggu. (KRISTI DWI UTAMI)