Kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi telah membuat citra Pangeran Mohammed bin Salman terpuruk. Forum investasi di Riyadh pun terdampak. ”Davos Gurun Pasir” tak semenarik tahun lalu.
Setahun lalu, Oktober 2017, pertemuan forum investasi di Riyadh, Arab Saudi, bertabur bintang. Para tokoh bisnis dan keuangan dunia menyebut pertemuan itu sebagai ”Davos Gurun Pasir”.
Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menjadi ”bintang” di acara itu. Ia mencanangkan pembangunan kota futuristik di gurun senilai 500 miliar dollar AS dan mendeklarasikan akan membawa Saudi yang ultrakonservatif ke arah ”Islam yang moderat”.
Tak ayal, kalangan internasional menaruh harapan besar kepada MBS, yang dijuluki sebagai pemimpin visioner. Apalagi, MBS kemudian mengeluarkan sejumlah kebijakan baru, seperti mengizinkan perempuan mengendarai mobil, mengizinkan kembali bioskop, dan mengizinkan perempuan menonton pertandingan.
Namun, ketika sedang berada di ”puncak”, sejumlah kebijakan otoritarian justru bermunculan. Hanya beberapa hari setelah forum berlangsung, MBS menahan ratusan pangeran Saudi di Hotel Ritz Carlton Riyadh atas tuduhan korupsi. Salah satu yang ditahan adalah miliuner Pangeran Alwaleed bin Talal. MBS juga memberangus dan memenjarakan puluhan aktivis HAM, intelektual, dan tokoh agama.
Pada Oktober 2018, forum investasi kedua yang dibuka pada 23 Oktober lalu sedianya akan menjadi forum ekonomi besar dan berskala global. Namun, kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi membuyarkan hal itu. Khashoggi (59), yang belakangan ini menjadi pengkritik kebijakan otoriter MBS, hilang tanpa jejak setelah masuk ke Konsulat Saudi di Istanbul, 2 Oktober lalu.
Media-media Turki selama berhari-hari terus memberitakan bocoran mengenai bagaimana Khashoggi diakhiri hidupnya dengan cara yang sangat kejam. Ia dimutilasi ketika masih hidup oleh tim pembunuh yang datang dari Riyadh yang berjumlah 15 orang. Fakta-fakta ini kemudian dibeberkan dengan gamblang oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di parlemen, Rabu lalu.
Batal
Sejak kasus Khashoggi terungkap ke publik, satu demi satu figur publik mengundurkan diri untuk hadir dalam acara itu. Di antaranya Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Richard Branson, CEO Uber, Siemens, JP Morgan, Ford, juga para menteri dari Inggris dan Perancis. Sejumlah media dan jurnalis ternama juga membatalkan kehadiran.
Sejak acara itu dibuka, kasus Khashoggi terus membayangi. Para pejabat Saudi ramai-ramai mengecam pembunuhan itu dan mendoakan keluarga Khashoggi. Namun, kerusakan telah terjadi.
Para moderator yang tampil baru diumumkan di menit-menit terakhir, setelah sejumlah moderator kawakan dari media Barat mengundurkan diri. Jadwal acara juga baru dibagikan ketika acara dimulai.
”Suasananya seperti konferensi lokal biasa di Saudi. Kualitas para pembicara kalah jauh dibandingkan tahun lalu. Para bintangnya sudah pergi,” kata seorang peserta forum.
Meski demikian, sejumlah pemimpin negara yang selama ini menjadi penerima bantuan dari Arab Saudi tetap hadir, di antaranya Raja Jordania Abdullah II dan PM Pakistan yang baru, Imran Khan.
Pangeran MBS akhirnya muncul di sore hari. Ia disambut meriah peserta. MBS pun terus menebar senyum dan sekali-sekali menerima permintaan berswafoto. (REUTERS/AFP/AP/MYR)